Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Dalam pengelolaan APBDes, diketahui masing-masing desa di Kota Banjar setiap tahunnya selalu menyisihkan atau mencadangkan dana untuk Pemilihan Kepala Desa (Pilkades). Meski begitu, sejumlah Pemdes di Banjar pelaksana Pilkades 2019 mengklaim tidak menganggarkan dana Pilkades, sebab mendapatkan bantuan keuangan dari pemerintah kota.
Seperti dikatakan Kapala Desa Neglasari, Setiaman, bahwa dengan mendapatkan bantuan keuangan dari kota untuk penyelenggaraan Pilkades, maka pihak desanya tidak menganggarkan dana tambahan.
“Tak boleh anggarkan untuk Pilkades dari ADD. Jadi kami tidak anggarkan lagi sebab sudah ada Bankeu, dan itu saya kira cukup,” ujarnya, saat ditemui Koran HR, di sela-sela mengikuti sosialisasi Pilkades, di Aula Setda Kota Banjar, Selasa (19/03/2019).
Mengenai dana cadangan Pilkades yang sebelumnya disisihkan setiap tahun, Setiaman pun tidak menampiknya, bahwa dana tersebut memang ada, dan awalnya bertujuan untuk dana cadangan Pilkades.
“Ya memang dalam beberapa tahun, pemerintah desa kita anggarkan dana cadangan untuk Pilkades. Namun, sehubungan sekarang setiap desa pelaksana Pilkades dapat Bankeu dari APBD Kota, sehingga dana-dana cadangan Pilkades yang sudah tersimpan itu akan dialihkan penggunaannya untuk kegiatan bidang lainnya,” terang Setiaman.
Senada dikatakan Kepala Desa Binangun, Udung, dan Kepala Desa Cibeureum, Yayan Sukirlan, bahwa pihak pemerintah desanya tidak lagi mengganggarkan tambahan dana untuk Pilkades, sebab sudah tertanggulangi oleh Bankeu dari pemerintah kota.
“Tidak ada dana tambahan untuk Pilkades yang kita anggarkan kembali. Sebelumnya di APBDes dianggarkan dengan nilai sesuai Bankeu Pilkades yang diterima dari kota. Dana sebesar 73 juta rupiah dari Bankeu itu sudah cukup,” kata Kepala Desa Cibeureum, Yayan Sukirlan.
Sementara itu, Ketua BPD Mulyasari, Asep Deni, mengaku kalau pihaknya belum mengetahui persis apakah pemerintah desanya menganggarkan dana tambahan untuk Pilkades, selain yang diterima dari Bankeu pemerintah kota.
“Saya tidak tahu, tapi kayanya tidak ada lagi. Yang saya tahu biaya Pilkades Mulyasari yang dari Bankeu pemerintah kota itu sebesar 72 juta rupiah. Mungkin nanti kita lihat dan sharingkan dengan desa, terlebih kan penyusunan APBDes-nya juga belum selesai,” kata Asep. (Nanks/Koran HR)