Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Komunitas Pengamen Jalanan (KPJ) Kabupaten Ciamis menjadi rumah bagi para pengamen dan anak jalanan (anjal). Di KPJ Ciamis, mereka bisa berkarya dengan jati diri mereka, sehingga diterima di masyarakat.
Baru-baru ini, KPJ menggelar bakti sosial bersih-bersih, menghapus vandalisme dan menggelar panggung jalanan, di Taman Kota Cigembor, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Minggu (24/03/2019).
Penggerak KPJ, Agi Rabbani atau akrab dipanggil Giak, ketika ditemui Koran HR, Minggu (23/03/2019), mengaku terharu dengan kekompakan dan kekeluargaan anggota KPJ yang terdiri dari berbagai komunitas.
Giak mengakui, sebelumnya banyak kegiatan positif yang dilakukan KPJ yang tidak direspon. Alasannya karena anggota KPJ merupakan orang-orang jalanan yang seringkali dikonotasikan buruk.
“Di jalanan itu kan penilaiannya salah terus. Apalagi, sama aparat dan masyarakat. Tapi ada penilaian yang paling indah, yakni dari pencipta kita. Itu yang paling membuat kami terharu dan bahagia,” ujarnya.
Awal Berdiri KPJ Ciamis
Giak mengisahkan, awalnya KPJ didirikan untuk melawan penilaian buruk tentang anak jalanan dari pemerintah dan juga masyarakat. Kemudian komunitas ini menjadi wadah para penyanyi jalanan dan anak jalanan, termasuk tempat untuk orang jalanan yang melakukan olah kreatif.
“Kami ingin teman-teman punya waktu untuk kumpul, berdiskusi, dan bertukar pikiran tentang keluh kesa kehidupan. Bahkan bagi pengamen, bisa saja membuat lagu bersama. Kan nantinya bisa menjadi trending juga,” ungkapnya.
Giak menegaskan, KPJ Ciamis memiliki prinsip tidak ingin mengganggu orang, tapi merangkul saudara. Sebab, kesewenang-wenangan dan tindakan berujung konflik merupakan satu hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
“Semua yang hidup di jalanan adalah saudara. Kita menaungi kawan-kawan yang mau bergabung. Kita tidak pernah mengajak tetapi proses alam. Jika memang ingin bergabung, kita welcome, karena KPJ ada untuk semua,” ungkapnya.
Kedepan, kata Giak, KPJ ingin fokus untuk memberdayakan pengamen. KPJ ingin mengasah kemampuan dan keterampilan pengamen, termasuk mengasah dalam hal sikap dan pengetahuan.
“Jika ingin dihargai oleh masyarakat, jawabannya hanya satu, yakni karya dengan attitude yang baik,” ungkapnya.
Kepada Koran HR, Giak mengaku selalu memotivasi pengamen yang tergabung dalam KPJ, untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan memainkan alat musik dan olah vokal. Bagi anak jalanan, KPJ juga bekerjasama dengan mahasiswa dan intansi dalam memberikan edukasi.
“Jika tidak ingin dipandang negatif oleh masyarakat, pastinya sikap dan prilaku kita harus berubah sesuai dengan keinginan masyarakat, yakni ramah dan sopan. Dengan begitu, masyarakat juga akan menghargai dengan sendirinya,” katanya. (Heri/Koran HR)