Berita Ciamis (harapanrakyat.com), – Kepala Samsat Ciamis, Hendra mengajak masyarakat untuk menolak praktik percaloan. Pernyataannya tersebut terkait petugas cleaning service yang diduga melakukan percobaan pungli pada salah satu warga yang akan mengurus perpanjangan STNK di Samsat Ciamis, pada Senin lalu (4/3/2019).
“Dia itu bukan petugas Samsat, tapi Cleaning Service, dan apa yang dilakukannya tentu saja tanpa sepengetahuan kami,” kata Hendra saat dikonfirmasi HR Online, Jum’at (8/3/2019).
Hendra menjelaskan dirinya langsung memanggil petugas cleaning service tersebut dan akan memberikan sanksi yang berat atas perbuatannya itu. “Kami memohon maaf pada masyarakat yang mungkin merasa dirugikan oleh oknum tersebut,” kata Hendra.
Kepala Samsat Ciamis ini mengimbau para pembayar pajak harus mengikuti aturan saat akan membayar pajak di Samsat. Salah satunya Hendra menyarankan agar masyarakat langsung menuju loket resmi yang ada di dalam. Bila ada yang menawarkan untuk membantu proses pembayaran pajak di luar Samsat, Hendra meminta masyarakat mengabaikan dan menegaskan pada oknum tersebut ingin membayar langsung di loket resmi.
“Karena kami juga tidak bertanggung jawab bila ada apa-apa, kalau menempuh jalur perpanjangan bukan pada petugas resmi di Loket Pelayanan. Jangan pakai calo!” Tegasnya.
Selain itu, Hendra juga menjelaskan tidak semua petugas yang memakai seragam Dispenda bertugas mengurus perpanjangan STNK. “Ada juga petugas cleaning service yang pakai seragam Dispenda tapi bukan petugas Samsat,” katanya.
Menurut Hendra petugas yang mengurus perpanjangan STNK berada di dalam, loketnya langsung dan jelas tertera tulisannya serta dilengkapi juga dengan nomer antrian.”Bila yang memakai jasa petugas di luar itu salah besar, sama saja mendukung percaloan, kami sudah jelas-jelas menolak calo,” pungkasnya.
Sementara berita sebelumnya Rudiyat, warga Baregbeg, Ciamis mengaku dimintai uang tambahan oleh oknum petugas Samsat saat ingin membayar pajak kendaraannya. Alasannya, uang tambahan tersebut akan digunakan untuk ‘menembak’ KTP, karena KTP yang tertera dalam STNK kendaraannya tidak sesuai dengan KTP Rudiyat.
Karena enggan membayar lebih, Rudiat kemudian terlibat adu mulut dengan oknum yang belakangan diketahui sebagai cleaning service tersebut. “Sampai-sampai si petugas itu bilang, ‘kalau tidak percaya mah, silakan cek sendiri ke dalam’ begitu,” kata Rudiyat. (Fahmi/R7/HR-Online)