Berita Ciamis (harapanrakyat.com),– Gerak Suci merupakan perguruan silat paling tua di Ciamis yang terbentuk sekitar 1960-an, pendirinya Adjat Sudrajat berguru langsung pada Aom Tur’at. Aom Tur’at dikenal juga sebagai pejuang Ciamis. Sementara Adjat dikenal sebagai atlet pencak silat dari Ciamis yang sarat akan prestasi.
“Sekitar tahun 1970, 1980 sampai dengan tahun 1990-an Bapak saya, almarhum pernah bilang murid Gerak Suci mencapai ribuan orang bila disatukan dari berbagai generasi,” kata Noorman Subagja, keturunan Adjat Sudrajat yang kini meneruskan kepemimpinan Perguruan Gerak Suci.
Seorang warga asing dari Australia, tahun 1989 tercatat pernah berguru pada Adjat Sudrajat. Gary Baker nama orang Australia tersebut dikenal di negaranya sebagai seorang karateka. Karateka tersebut bersama murid-murid lainnya belajar bela diri silat di perguruan ini.
“Awalnya Gary Baker ini penasaran dengan bela diri silat yang asli Indonesia, sama temannya dia direkomendasikan pada ayah saya, namun, dia tidak mau berguru begitu saja, Gary bersama ayah saya waktu itu sempat berduel,” terang Noorman.
Saat pertarungan tersebut terjadi, Noorman mengaku dirinya masih berusia 8 tahun. Awalnya Noorman mengira pertandingan tersebut hanya latihan silat seperti biasa. Namun, Noorman menyaksikan ayahnya bertarung dengan sungguh-sungguh dan dalam waktu kurang dari 1 menit, Gary sudah tertunduk dan memohon untuk diangkat sebagai murid.
Selama beberapa bulan, Gary tinggal di rumah Adjat yang beralamat di Jalan Station Nomor 27 Ciamis pada tahun 1989. Alamat tersebut juga merupakan tempat para murid perguruan silat ini berlatih.
Adjat Sudrajat sendiri mendedikasikan hidupnya pada pencak silat sampai akhir hayatnya di tahun 2004. Ketika Adjat meninggal dia masih menjabat sebagai ketua IPSI Ciamis, dan Gerak Suci pun vakum.
Setelah lama vakum, pada tahun 2017 Gerak Suci dibuka kembali oleh pewaris tunggal Adjat yang tidak lain adalah anaknya sendiri, Noorman Subagja. Sampai saat ini, dengan sedikit perubahan, teknik-teknik bela diri Gerak Suci pun semakin simpel dan terfokus pada pertarungan untuk membela diri.
Kini Noorman melatih murid-muridnya setiap hari Sabtu di Gedung KNPI, jalan Pemuda No.13 Pukul 16.00 WIB. Menurut Noorman, bela diri Gerak Suci diarahkan pada cara-cara sederhana membela diri ketika diserang di jalanan.
“Tidak ada batasan umur, siapa saja bisa berlatih di Gerak Suci, mau orang dewasa, anak-anak, pria maupun wanita, bisa masuk Gerak Suci. Bela diri yang diajarkan merupakan bela diri praktis, jadi cocok untuk siapa saja, orang yang sibuk dengan pekerjaan sekalipun,” pungkasnya. (Ndu/R7/HR-Online)