Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Hidup di dalam penjara bukan berarti tidak bisa berkreasi. Meski tengah menjalani masa hukuman, namun tak menyurutkan semangat para narapidana untuk berkreasi di berbagai bidang. Salah satunya di bidang seni, khususnya seni musik. Untuk pertama kalinya di Lapas Banjar ada lima orang warga binaan yang kini tengah merilis sebuah album musik.
Mereka membentuk sebuah grup band bernama Anbipas (Anak Binaan Lapas). Band bergenre pop rock yang digawangi Dimas (lead guitar), Abas (rhytm guitar), Goza (bass), Faul (keyboard), dan Sandi (drum).
Sedangkan, untuk vocalis diisi oleh Arif Hermawan dan Lulu, yang mana keduanya merupakan petugas di Lapas Banjar, yakni sebagai Kasubsie. Kamtib dan Humas Lapas Banjar. Setiap hari Sabtu dan Minggu grup band Anbipas ini berlatih di Auala Lapas Banjar.
Manager Anbipas Band, Arif Hermawan, sekaligus sang vocalis, mengatakan, bahwa Anbipas sudah memiliki 12 lagu dan kini tengah dirilis untuk dijadikan album dalam bentuk DVD. Lagu pada album tersebut semuanya diciptakan oleh Arif sendiri.
“Sebenarnya album ini hanya untuk hiburan saja di sini (Lapas-red). Semua lagu kami rekam di salah satu studio musik di daerah Ciamis kota, dan rencananya untuk pembuatan video klip, lokasinya di Lapas Banjar,” ungkap Arif, kepada Koran HR, Sabtu (09/02/2019), di sela-sela latihannya.
Sebanyak 12 lagu dalam album bertajuk “Sehati Serasa” itu diantaranya Sipir Cantik, Ibu, Gelap, Melati, Kampung Halaman, Gadis Manis, Terjerumus, Ku Ingin Dirimu, Sebait Rindu, Ada Rindu, Tentang Perasaan, dan Tell Me Girl.
Dimas, gitaris Anbipas, mengaku, meski dirinya kini hidup sebagai warga binaan, namun semangat dirinya tidak surut dalam berkreatifitas bersama teman-temannya di dalam Lapas. “Kami mencoba mengubah mindset dari arah negatif ke arah yang positif. Meski di dalam penjara, tapi kami buktikan bahwa kami bisa berkarya melalui seni musik,” tutur Dimas.
Hal yang sama diungkapkan basiss Anbipas, Goza. Menurutnya, grup band ini didukung penuh oleh Kalapas Banjar. Dalam album ini pun ada beberapa lagu yang liriknya sangat mengena karena menceritakan kehidupan di dalam Lapas.
“Di sini kami satu hati satu rasa, kalau memang dulu dibilang ‘sampah’ masyarakat, tapi kalau sampah didaur ulang hasilnya akan lebih bagus dari barang aslinya,” ujar Goza.
Pendapat serupa dikatakan drummer Anbipas, Sandi. Ia berharap dari lagu-lagu ini bisa menjadi motivasi dan inspirasi bagi narapidana lainnya, agar sama-sama bisa berkarya meski sedang menjalani pembinaan di dalam Lapas.
“Melalui lagu di dalam album ini, semoga dapat menjadi motivasi bagi teman-teman lainnya di Lapas. Pada intinya kita harus berubah dari hal negatif ke hal positif, dan tetap semangat meski kita sedang menjalani hukuman,” tutur Sandi.
Sementara itu, Kalapas Kelas III Banjar, Agus Wahono, mengaku bangga terhadap warga binaannya yang sedang merilis album musik. Menurutnya, kreatifitas seperti itu merupakan bentuk positif yang harus diikuti oleh warga binaan lainnya dalam berkreasi di dalam Lapas.
“Tentu saya bangga dengan mereka, dan saya sangat mendukung kreatifitas anak-anak (warga binaan-red) dalam berkarya,” kata Agus. (Hermanto/Koran HR)