Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Guna mengatasi permasalahan pencemaran limbah akibat peternakan penggemukan sapi di Dusun/Desa Sukamaju, Kecamatan Mangunjaya, salah seorang pegiat pertanian organik mengaku siap membantu menyelesaikan permasalahan tersebut.
Dian Kuswanto, pegiat pertanian organik, mengatakan, bahwa limbah kohe dan urine peternakan sapi jika masuk ke area tangkapan air atau ke aliran sungai-sungai bisa mengakibatkan kualitas air menurun. Hal tersebut disebabkan oleh kandungan sulfida dan amoniak bebas di atas kadar maksimum kriteria kualitas air.
Selain itu, penyebab lainnya karena adanya Salmonella sp dalam limbah sapi yang tidak diolah secara benar dan dapat membahayakan kesehatan manusia.
“Meksi begitu, kita dapat mengatasinya dengan cara mengkonversinya menjadi unsur hara yang dibutuhkan oleh lahan pertanian di sekitar lokasi peternakan tersebut. Kebetulan Profesor Zulkifli Yusuf, seorang pakar dalam pengelolaan limbah sapi yang berpengalaman siap membantu permasalahan di Kabupaten Pangandaran yang sama juga di Kabupaten Blora, sekarang ada juga di Lembang,” jelasnya.
Jika usulan tersebut diterima dan Profesor Zulkifli Yusuf bersedia, maka limbah tersebut tidak lagi menjadi masalah, namun menjadi berkah bagi pertanian sekitar perusahaan.
“Kalau tidak ditangani terlebih dahulu, bisa menimbulkan masalah. Jika digunakan untuk pertanian, maka unsur yang membahayakan harus diolah dulu supaya tidak bahaya lagi,” pungkasnya. (Mad/Koran HR)