Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Para guru madrasah, kepala madrasah, operator dan Ketua Yayasan diminta Kemenag Pangandaranuntuk terus meningkatkan mutu pendidikan madrasah.
Kepala Kantor Kemenag Pangandaran, Cece Hidayat, mengatakan, bahwa sebuah tantangan tersendiri bagi para pengelola lembaga pendidikan madrasah\ untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi di era globalisasi sekarang ini.
“Kita ke depan punya tugas yang sangat berat untuk menghasilkan lulusan madrasah yang mempunyai daya saing. Maka dari itu kita perlu menciptakan formula untuk mengatasi tantangan tersebut,” jelas Cece Hidayat kepada HR Online.
Cece menjelaskan, pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan Balai Diklat Keagamanan Bandung untuk memberikan pendidikan bagi para pengelola madrasah di Pangandaran agar mereka mencapai kompetensi yang baik.
“Untuk pembiayaan diklat tersebut, dialokasikan dari dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos). Semua sudah dialokasikan oleh masing-masing madrasah, jadi mulai tahun ini,” kata Cece Hidayat lagi.
Menurutnya kesadaran pengelola madrasah untuk meningkatkan mutu masih harus terus didorong dan dimotivasi, tentunya dengan diklat tersebut ke depan mereka bisa terus semangat untuk meningkatkan mutu pendidikan madrasah.
“Lulusan madrasah juga tidak boleh kalah dengan para lulusan dari sekolah umum, apalagi di era kemajuan teknologi ini, kalau kita tidak mau maju pasti akan cepat tertinggal,” pungkasnya.
Sementara menurut Plh Sekda Kabupaten Pangandaran, Suheryana, bahwa perkembangan pembangunan di Kabupaten Pangandaran sangat cepat dibanding dengan kabupaten lainya di Jawa Barat.
“Kabupaten Pangandaran mengalami perkembangan yang sangat luar biasa jauh lebih cepat dengan kabupaten lain,” kata Suheryana.
Suheryana mengatakan, pembangunan yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Pangandaran salah satunya penataan kawasan wisata, yang banyak berdampak positif pada peningkatan pendapatan Asli daerah.
“Padahal potensi di Pangandaran belum diangkat semua, kunjungan ke Pangandaran pada tahun ini pun meningkat,” ungkapnya.
Masih menurut Suheryana, perkembangan tersebut berdampak pula pada sosial budaya masyarakat Kabupaten Pangandaran.
“Pak Bupati dan Wakil Bupati sedang menata wisata Pangandaran. Karena ini akan menjadi sumber PAD yang berkelanjutan, konsekuensinya Pangandaran didatangi oleh wisatawan multi etnis yang membawa kebudayaan dan etika masing masing daerah,” jelasnya.
Kedatangan mereka, lanjut Suheryana, bukan hanya membawa dampak positif tetapi akan mempengaruhi pada karakter masyarakat. Maka, kata dia, atas hal ini Bupati dan Wakil Bupati mengeluarkan program Pangandaran Hebat guna membentengi generasi muda dengan pendidikan karakter berupa pembekalan pada anak anak dengan pendidikan ahlak,agama, kebangsaan dan budaya.
Menurut data yang diperoleh, untuk membiayai pilar pendidikan karakter atau program pendidikan karakter Pemerintah Kabupaten Pangandaran mengeluarkan biaya yang cukup besar, yakni untuk kegiatan Pramuka sebesar Rp 1 miliar, Ajengan Masuk Sekolah (AMS) Rp 5 miliar, untuk Pesantren dan lembaga keagamaan Rp 8 miliar dan untuk program Pangandaran mengaji Rp 9 miliar. (Mad/Koran HR)