Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Sekumpulan remaja perempuan yang mengatasnamakan Inspira Ciamis menggelar aksi tolak Valentine Day yang digelar di komplek sirkuit BMX Cigembor, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu (10/2/2019).
Dalam aksinya, mereka berorasi menyerukan penolakan Valentine Day bagi umat muslim. Selain itu, mereka pun menggelar gerakan menutup aurat (Gemar) dengan cara melelang hijab atau kerudung dengan harga sangat murah, yaitu dari harga Rp. 2000 sampai Rp. 12.000. Hasil dari penjualan kerudung akan didonasikan kepada anak yatim di panti asuhan dan korban bencana alam.
Dalam orasinya, mereka menyerukan agar umat muslim tidak merayakan Valentine Day. Karena Valentine Day merupakan budaya asing dan bertolak belakang dengan ajaran Islam. “Bagi seorang muslim tidak sepantasnya ikut-ikutan merayakan hari Valentine. Karena hari Valentine identik dengan perilaku seks bebas yang bertentangan dengan norma agama,” tegas salah satu peserta aksi dalam orasinya.
Salah satu peserta, Melati Mustika, di sela-sela aksi, mengatakan, aksi ini sebagai bentuk dakwah untuk mengingatkan kepada sesama muslim agar tidak mengikuti budaya yang bertentangan dengan syariat Islam, salah satunya adalah merayakan Valentine Day atau Hari Valentine.
“Dalam aksi ini pun kami tidak sekedar berorasi, tetapi juga membawa pesan moral melalui gerakan menutup aurat atau Gemar dengan menjual hijab atau kerudung dengan harga murah. Aksi Gemar ini sebagai bentuk kepedulian kepada sesama perempuan muslim agar selalu menjaga aurat,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Ketua Pelaksana Aksi, Dewi Umbara, mengatakan, aksi tolak Valentine Day yang dibarengi gerakan menutup aurat atau Gemar merupakan agenda rutin yang digelar setiap tahun sekali. Menurutnya, kerudung yang dilelang murah itu merupakan hasil patungan dari anggotanya.
“Alhamdulilah aksi kami mendapat respons positif dari pangunjung di komplek BMX ini. Banyak pengunjung perempuan yang ikut berpartisipasi dengan membeli kerudung yang kami lelang. Misinya dari aksi Gemar ini untuk terus mengingatkan kepada perempuan muslim untuk senantiasa menjaga aurat,” ujarnya.
Menurut Dewi, pihaknya pun menggelar aksi tolak Valentine Day lewat seminar dengan peserta para pelajar Ciamis. Seminar itu digelar di Aula Dinas Pendidikan Ciamis. “Melalui seminar kami ingin mengedukasi para pelajar muslim agar tidak ikut-ikutan merayakan Valentine Day yang maknanya bertolak belakang dengan ajaran Islam. Setelah diberi pemahaman, kami berharap para pelajar yang mengikuti seminar agar menuruskan informasi tersebut kepada teman-temannya,” katanya.
Dari pantauan di lapangan, aksi ini mendapat respons positif dari para pengunjung di komplek sirkuit BMX. Tidak sedikit para pengunjung perempuan yang membeli bahkan memborong kerudung yang harganya sangat murah. Selain itu, para pengunjung pun ikut membubuhkan tanda tangan di spanduk bertuliskan ‘Muslimah Ciamis Berhijab, Hari Tolak Valentine’. (Her2/R2/HR-Online)