Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Akibat serangan hama burung pipit, puluhan hektare tanaman padi milik petani di area persawahan Blok B Pananjung, Desa Sinartanjung, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, hasil produksi padi jelang musim panen kali ini terancam menurun.
Pantauan Koran HR di areal persawahan seluas sekitar 40 hektar, Selasa (29/01/2019), terlihat untaian tali raffia/plastik dan sejumlah orang-orangan sawah di pasang sebagai upaya yang dilakukan para petani untuk mengusir hama burung.
Bahkan, mereka juga tampak berjaga-jaga di areal sawah dengan memegang sebuah tongkat jaring.
Eman (62), salah seorang petani penggarap di areal persawahan tersebut, mengaku kesulitan menghadapi serangan hama ini yang cukup banyak pada saat menjelang musim panen ini.
Akibat serangan burung, ia bersama petani lainnya terpaksa harus menunggui sawah dari pagi hingga menjelang malam, untuk mengantisipasi agar tanaman padi tidak habis oleh burung.
“Kami was-was dan resah lah. Jika tak sigap, bisa menurunkan produksi akibat serangan hama burung yang memakan bulir-bulir padi. Bahkan ini terancam gagal panen,” ungkapnya, kepada Koran HR.
Agar hal-hal demikian itu tidak sampai terjadi, ia pun sebenarnya sudah mencoba beragam upaya, seperti pasang jebakan berupa rangkaian tali plastik dan orang-orangan sawah. Namun, menurut Eman, itu semua tentunya tak cukup, karena jumlah burung yang datang tetap banyak.
“Kami lakoni menunggui tanaman padi di sawah ini hingga menjelang malam. Ini sebagai upaya kami mengusir hama burung. Saking banyak jumlahnya, kami sampai bisa menangkapnya menggunakan tongkat jaring,” tutur Eman.
Serangan Hama Burung
Petani lainnya, Ikin (60), mengaku merasa tidak tenang jika meninggalkan sawah, karena serangan hama burung sangat banyak.
Meski berbagai cara sudah dilakukan, seperti pasang jebakan berupa rangkaian tali plastik yang dibentangkan untuk menakut-menakuti burung. Tapi tetap saja banyak burung yang menyerang tanaman padinya.
“Jika tak serius mengawasi tanaman padi yang sudah mulai menguning, tentu bisa mengakibatkan kami gagal panen. Akibat serangan hama burung ini membuat kami kewalahan. Kita usir di sini, lalu terbang ke sana. Dari sana diusir singgah lagi di sini. Cukup repot juga mengusirnya,” ungkap Ikin.
Ia juga mengatakan, ancaman hama burung ini kerap datang menjelang musim panen yang ke tiga seperti saat ini. Karena memang areal sawah di Blok B Panatasan dalam satu tahunnya bisa panen sampai tiga kali.
“Harapan kami tentu ada perhatian dari pemerintah melalui dinas terkait, untuk bisa memberikan upaya solusi lainnya dalam hal mengatasi serangan hama burung,” ucap Ikin.
Terkait masalah tersebut, Kabid. Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kota Banjar, Agus Kostaman, belum bisa dikonfirmasi Koran HR hingga berita ini diturunkan. (Nanks/Koran HR)