Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Pohon bunut besar yang berusia seratus tahun lebih di Obyek Wisata Budaya Astana Gede Kawali tiba-tiba tumbang, Selasa (22/1/2019). Padahal saat kejadian tidak ada angin dan hujan. Pohon ini merupakan salah satu ikon di halaman cagar budaya Ciamis.
Kejadian pohon tumbang tersebut membuat kaget warga sekitar Cagar Budaya Astana Gede Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Pohon tersebut memiliki tinggi sekitar 25 meter dengan diameter sekitar 3 meter.
“Saat saya sedang berada di dalam Astana Gede, tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang kencang dari depan. Suara itu membuat saya kaget. Setelah dilihat ternyata pohon Bunut yang besar itu tumbang ke halaman Astana Gede dan merubuhkan pagar,” kata Juru Pelihara Obyek Wisata Budaya Astana Gede Kawali, Eman, saat ditemui di lokasi, Selasa (22/01/2019).
Eman menjelaskan, pohon tersebut tumbang bersama dengan akarnya. Ia mengaku tidak mengetahui penyebab tumbangnya pohon tersebut. pasalnya saat kejadian tidak ada angin dan hujan. Namun sehari sebelumnya terjadi hujan besar dan angin.
“Mungkin karena faktor usia, karena pohon ini sudah tua. Pohon ini paling tinggi dan jadi salah satu ikon. Dengan adanya pohon ini Astana Gede terlihat rimbun seperti hutan,” jelasnya.
Sementara itu, Aktivis Budaya Kawali, Dadang Rochlik, menuturkan tumbangnya pohon ikon Astana Gede tersebut diduga karena faktor usia. Pasalnya di lokasi tersebut pohon yang berusia ratusan pohon masih banyak berdiri.
“Sangat disayangkan saja, pohon itu merupakan salah satu ikon di Astana Gede ini, sekarang tumbang jadi terasa ada yang kurang,” katanya.
Tumbangnya pohon tersebut ada yang dikaitkan dengan hal mitos ataupun pertanda ada kejadian sesuatu. Meski demikian, menurut Dadang hal itu bisa saja terjadi. Namun yang jelas usia pohon tersebut sudah sangat tua sehingga wajar bila tiba-tiba tumbang.
Kasi Cagar Budaya dan Museum Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Ciamis, Tetet, mengatakan pohon bunut tersebut sudah dievakuasi oleh petugas, termasuk dari BPBD Ciamis.
“Pohon itu nantinya akan dikembalikan ke lingkungan Astana Gede Kawali dan dibiarkan membusuk. Ini masuk cagar budaya jadi tidak bisa dimanfaatkan, sekarang dibereskan supaya tidak menghalangi jalan. Setelah itu disimpan lagi di komplek Astana Gede sampai membusuk disana,” terangnya. (Her2/HR-Online)