Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Akibat tergerus air saat curah hujan tinggi, bangunan pagar SDN 2 Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, nyaris ambruk. Pagar tersebut baru beberapa bulan selesai dibangun.
Berdasarkan informasi yang dihimpun HR Online di lapangan, kondisi tersebut diduga lantaran jeleknya kontruksi, seperti tidak seimbangnya pondasi dengan ketinggian pagar. Sehingga, saat curah hujan tinggi pondasinya pagar hilang keseimbangan.
Kepala SDN 2 Kertahayu, Ngadilah, ketika dikonfirmasi, Jum’at (11/01/2019), membenarkan kejadian tersebut. Namun, menurutnya, rusaknya bangunan pagar sekolah diakibatkan oleh bencana.
“Kejadian ini akibat tidak adanya saluran pembuangan di belakang sekolah, sehingga saat hujan turun dengan deras, air tertampung di halaman belakang dan menyudut ke area pagar yang mengakibatkan pondasi pagar tergerus air. Kalau kontruksi, sebetulnya kita sudah terapkan sesuai aturan,” terangnya.
Lebih lanjut Ngadilah mengatakan, pembangunan pagar tersebut anggarannya bersumber dari dana aspirasi salah satu anggota DPRD Kabupaten Ciamis tahun 2018. Jadi, bangunan pagar ini sudah berdiri satu tahun.
“Biayanya kami dapatkan dari dana aspirasi. Tahu sendiri kan bagaimana itu dana aspirasi, dari nominal yang kita terima juga kan terpotong oleh pajak, belum ke situnya lagi,” katanya.
Dengan adanya kejadian ini, pihak sekolah sudah membicarakannya dengan pihak komite selaku pelaksana kegiatan pembangunan). Namun sayang, menurut Ngadilah, pihak komite sendiri dianggap kurang meresponnya.
“Waktu kita bicarakan dengan komite, kita malah mendapat jawaban kurang enak. Katanya, jika sekolah ada anggaran, pihak komite baru akan melaksanakan perbaikan. Ya, kalau sekolah ada anggaran mah gak susah, kita juga bisa langsung panggil tukang untuk membetulkannya,” ujar Ngadilah.
Pantauan HR Online di lapangan, dalam melaksanakan pembangunan pagar sekolah dengan anggaran aspirasi senilai Rp 50 juta itu, pihak komite kurang memperhatikan situasi lokasi. Di mana lokasi pagar tepat berada di tebing pembatas sawah. Tetapi, kedalaman pondasi hanya tidak lebih dari 50 centimeter saja, sehingga saat adanya gerusan air, pondasi dengan mudah ikut terseret,
Hingga berita ini diturunkan, HR Online belum bisa mengkonfirmasi pihak komite sekolah untuk memintai tanggapannya. (Suherman/R3/HR-Online)