Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kota Banjar, akan menggelar Konferenci Cabang (Konfercab) ke-9 pada 16 Desember 2018 mendatang. Agenda pemilihan ketua organisasi ekternal kampus ini bakal diikuti oleh kader-kader PMII Kota Banjar dari sejumlah kampus yang ada di Banjar.
Ketua Panita Konfercab ke-9, Yayat Rahmawan, mengatakan, berdasarkan hasil pleno PC PMII Kota Banjar disepakati, bahwa regenerasi kepemimpinan harus dilaksanakan. Terlebih Konfercab merupakan bagian dari proses wajib yang harus dilakukan pengurus di level daerah.
“Sejak hari Selasa (04/12/2018), kita sudah mulai membuka pendaftaran bagi kader yang mau menyalonkan diri, sebagaimana persyaratan yang telah ditentukan. Nantinya, kita akan tutup pendaftaran calon ini pada hari Sabtu tanggal 8 Desember besok,” katanya, saat ditemui Koran HR, Selasa (04/12/2018).
Yayat juga menjelaskan, dalam pesta demokrasi di PMII tingkat daerah tersebut diharapkan bisa menghasilkan pemimpin yang dapat menjadi panutan bagi kader, maupun anggotanya.
Selain itu, warga PMII tidak hanya memiliki tanggung jawab dalam bidang akademik saja, akan tetapi tanggung jawab sosial yang implementasinya mahasiswa bisa bersinergi dengan masyarakat, serta menjadi mitra kritis pemerintahan.
“Tentu saja mahasiswa punya peran tersendiri dalam pembangunan daerah, termasuk PMII juga punya andil. Maka dari Konfercab ini, nantinya diharapkan PMII di Banjar semakin berkembang, maju serta mampu menjawab tantangan zaman,” tandas Yayat.
Hal senada dikatakan Ketua PC PMII Banjar, Sirojul Muntaha. Menurutnya, selain pemilihan Ketua PMII, dalam agenda tersebut juga akan dilakukan pemilihan Ketua Korps PMII Puteri (Kopri) sebagai organisasi keperempuanan dari PMII.
Melalui kegiatan yang digelar tiap tahun itu, dirinya berharap kader PMII yang sudah siap bisa melanjutkan estafet kepemimpinannya. Menurut Siroj, memang bukan hal yang mudah dalam menjalankan amanat organisasi. Namun, bila dilaksanakan dengan baik, ikhlas serta bersama-sama, niscaya semuanya akan bisa dilaksanakan dengan mudah.
Lanjut Siroj, adapun untuk tantangan PMII ke depan adalah mengembangkan bakat semua kader yang ada untuk diproyeksikan ke dalam hal-hal yang produktif. Artinya, pasca selesai mengikuti proses PMII, para alumni PMII akan langsung terjun di tengah-tengah masyarakat yang mana sangat kompleks. Dari itulah, PMII dalam proses kaderisasi perlu pengembangan yang matang agar ketika sudah siap terjun tidak gamang lagi.
“Sebenarnya ini bukan hanya di PMII saja, tetapi di semua organisasi mahasiswa atau yang lainnya pun sama. Karena itu, menurut kami pengembangan bakat serta memberikan wadah bagi mereka yang berpotensi sangat tepat untuk ke depannya. Harapannya, pemuda memiliki jiwa yang mandiri, serta siap menghadapi berbagai tantangan zaman,” pungkas Siroj. (Muhafid/Koran HR)