Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Berada di dalam penjara bukan berarti tak bisa berkarya. Buktinya, puluhan kerajinan hasil karya kreatif warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Kota Banjar, mampu membuat kagum para pengunjung Pameran Kunci Bersama/Banjar Expo 2018 yang berlangsung dari hari Senin-Kamis (03-06/12/2018), di Taman Kota Lapang Bhakti Banjar.
Puluhan kerajinan tangan hasil karya warga binaan seperti miniatur kapal layar, naga, jeep, lukisan dari kanvas, kaligrafi huruf arab, serta karya kreatif lainnya terpajang di stand nomor B7. Hasil karya warga binaan itu dijual dengan harga bervariatif, mulai dari Rp 150 ribu hingga Rp 1 juta.
Kepala Lapas Kelas III Kota Banjar, Agus Wahono, melalui Kasubsie. Pembinaan Lapas Kota Banjar, Adiyanto, mengatakan, pihaknya mendirikan stand di Banjar Expo ini berdasarkan hasil undangan Pemerintah Kota Banjar.
Sebagai wujud kepedulian dan apresiasi, pihaknya pun berani memajang sekaligus memasarkan hasil karya warga binaannya. “Saya salut dengan mereka (warga binaan-red), karena kualitas hasil karya mereka mampu bersaing di pasaran, dan saya yakin dapat tembus pasar nasional,” kata Adiyanto, saat ditemui Koran HR, di stand Lapas Banjar, Senin (03/12/2018).
Ia menjelaskan, bahwa kerajinan atau hasil karya ini bermuara dari program bengkel kerja produktif yang ada di Lapas Banjar. Menurutnya, saat produksi tidak hanya sebagai pengisi waktu luang saja, namun hasil karya tersebut menjadi modal keterampilan dari warga binaan juga.
Dengan begitu, hasil karya ini menjadi bukti kepada masyarakat luas bahwa narapidana bukan dicap predikat negatif saja, karena narapidana pun bisa berkarya dan berinovasi dengan karya seni yang eksotik.
Pihaknya pun berharap, melalui Pameran Kunci Bersama ini ada pihak swasta yang bersedia menjalin kerjasama. Baik berdasarkan dari sisi produksi maupun dari sisi pemasaran. “Hasil karya warga binaan kami, kualitasnya tidak diragukan lagi,” tandas Adiyanto.
Staf Pembinaan Bidang Kemandirian Lapas Kota Banjar, Dadan Herdiana, menambahkan, bahan dan teknik pembuatan kerajinan tersebut tidak hanya dari bahan plat almunium saja, tapi juga ada yang menggunakan bahan dari kertas atau koran-koran bekas.
“Teknik pembuatannya selain dari plat almunium, juga dari kertas atau koran-koran bekas. Seperti minatur kapal layar, helikopter, naga, pot bunga, mobil dan motor, itu bahannya dari koran bekas. Sedangkan, untuk kaligrafi bahannya dari plat almunium dan untuk lukisan, para warga binaan menggunakan cat dan melukisnya di atas kanvas,” terang Dadan.
Sementara itu, Yati (50), salah seorang pengunjung asal Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, mengaku kagum dengan hasil karya para warga binaan Lapas Banjar ini. Tidak hanya melihat, ia pun membeli satu buah kaligrafi yang terbuat dari plat almunium di stand Lapas Banjar.
“Ini merupakan hasil karya kreatif yang bagus, dan saya beli satu buah kaligrafi yang terbuat dari plat almunium,” ujar Yati.
Senada dikatakan Ira (37), pengunjung asal Ciamis yang mengaku membeli sebuah miniatur kapal layar. Menurutnya, ia membeli kerajinan tersebut untuk diberikan kepada anaknya.
“Kebetulan anak saya menyukai kapal layar, dan saya membeli satu miniatur kapal layar ini,” kata Ira.
Berminat dengan kerajinan hasil karya warga binaan Lapas Banjar, datang saja ke stand nomor B7 di Taman Kota Lapang Bhakti Banjar.
Pameran Kunci Bersama bertema Gelar Produk Unggulan dan Investasi Daerah ini diikuti oleh sembilan kabupaten/kota perbatasan yang meliputi Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Brebes (Jawa Tengah), Kabupaten Cilacap (Jawa Tengah), Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Pangandaran, dan Kota Banjar sebagai tuan rumah. (Hermanto/Koran HR)