Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-Warga di Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, dihebohkan dengan kabar ditangkapnya seekor babi hutan atau bagong yang dikabarkan memiliki keanehan dan diyakini sebagian warga merupakan Babi ngepet. Babi itu ditangkap oleh seorang pawang di Blok Ciear, Desa Jadimulya, Kecamatan Langkaplancar, Kamis (27/12/2018).
Sebelumnya warga di Blok Ciear, Desa Jadimulya, Kecamatan Langkaplancar, kerap dikejutkan dengan munculnya seekor babi hutan yang masuk ke perkampungan penduduk. Namun, saat akan ditangkap babi itu selalu lolos dari kejaran warga. Warga pun kebingungan dan akhirnya menyuruh seorang pawang bintang buas untuk menangkap babi tersebut.
Sementara menurut warga, babi hutan itu banyak keanehannya. Seperti tidak mau hidup di hutan yang dimana sebagai habitatnya. Babi itu lebih senang turun ke perkampungan penduduk dan beberapa kali terlihat sedang tidur di teras rumah warga.
Selain itu, babi misterius itu pun tidak mau makan dengan umbi-umbian mentah. Tetapi ketika diberi nasi atau roti, langsung dilahapnya.
Kepala Desa Bangungkarya, Yaya, mengatakan, dirinya belum berani menyimpulkan bawa babi itu adalah babi ngepet atau babi jadi-jadian. Hanya saja, ujar dia, kalau diperhatikan dari perilakunya memang banyak yang tidak lazim.
“Kalau ditanya apakah babi itu ada keanehan, saya jawab iya. Hal itu biaa dilihat dari warna dan bentuk kakinya. Selain itu, perilakunya pun tidak mencerminkan seekor bintang,” ujarnya, ketika dihubungi HR Online, Sabtu (29/12/2018).
Keanehan lainnya, lanjut Yaya, ketika tengah diburu warga dengan bantuan beberapa anjing adu. Meski babi itu sudah berhadapan dengan anjing, namun segerombolan anjing yang dibawa warga seperti tidak melihat adanya babi tersebut.
“Saya juga aneh. Kenapa anjing tidak menggonggong ketika dihadapkan dengan babi tersebut. Kalaupun anjingnya takut, ya minimalnya menggonggong. Tetapi ini tidak. Anjing- anjing yang dibawa warga malah terdiam dan seperti tidak melihat babi ada di depannya,” ujarnya.
Menurut Yaya, babi itu kini diberi makan nasi, roti, makanan ringan atau buah-buahan seperti apel. “Bayangkan saja, saat dikasih makan apel, babi itu sangat lahap sekali. Kalau benar ini babi ngepet, mungkin dia manusia yang berasal dari perkotaan. Karena selera makannya cukup elit,” katanya sembari tertawa.
Sementara menurut Yati, salah seorang warga, keanehan pada kaki babi tersebut karena menyerupai kaki manusia. Berbeda dengan kaki babi hutan biasanya.
“Anehnya lagi, kalau diajak berbicara, babi itu seperti ngerti. Bahkan, ketika diberi nasehat, mimik mukanya seperti sedih. Dan lebih kagetnya lagi babi itu mengeluarkan air dari matanya seperti sedang menangis,” katanya, Sabtu (29/12/2018).
Menurut Yati, setelah babi itu berhasil ditangkap, salah satu warga setempat mendapat telepon dari seseorang yang berasal dari daerah Kabupaten Ciamis. Orang itu meminta agar babi tersebut jangan disakiti atau dibunuh.
“Kabar adanya orang yang meminta babi itu jangan disiksa atau dibunuh, ternyata sampai ke telinga warga. Dari situ makin menguatkan keyakinan warga bahwa babi itu adalah babi ngepet,” ujarnya.
Kini, babi itu diamankan di sebuah kandang yang berada di Dusun Wangkalronyok, Desa Bangunkarya, Kecamatan Langkaplancar. Keberadaan babi aneh itupun jadi tontonan warga sekitar. (Ceng2/R2/HR- Online)