Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga (Disdikpora) Pangandaran menggelar workshop di sejumlah sekolah SMP yang ada di Pangandaran dengan tema yang menyorot soal lesbian, gay, biseksual, dan transgender.atau LGBT.
Supri, Kasi SMP Disdikpora Pangandaran, mengatakan, LGBT merupakan salah satu ungkapan yang menunjukkan orientasi perilaku seksual yang menyimpang dan bertentangan dengan norma-norma yang berlaku.
“Kita khawatirkan ini adalah masalah penyebaran HIV/AIDS. Makanya kita sampaikan ke kepala sekolah supaya bisa mengantisipasi siswanya dari hal-hal yang menyimpang itu dengan mengadakan berbagai kegiatan keagamaan, seperti sholat duha, dzuhur, dan asar berjamaah. Selain itu, ada juga pelajaran yang diintegrasikan dengan agama, seperti PKN, biologi, olahraga serta lainnya,” tegasnya, Senin (10/12/2018).
Supri yakin, dengan meningkatkan kegiatan keagamaan serta melakukan komunikasi dengan orang tua siswa, hal tersebut dapat meminimalisir dari perbuatan yang menyimpang. Sebab, perbuatan menyimpang tersebut bukan hanya dari kalangan dewasa, tapi bisa tumbuh sejak anak-anak.
“Memang orientasi seksual itu sudah dari sananya, tapi kita tetap berusaha agar anak didik kita tetap berpegang teguh pada aturan norma-norma yang berlaku,” pungkas Supri.
Sementara itu, Kabid Dikdas, Dody, mengatakan, antisipasi tumbuhnya LGBT di Pangandaran mulai dari anak-anak sangat penting sekali dilakukan. Pasalnya, selain ia menganggap sebagai penyakit yang harus diobati, juga menjadi perhatian bersama supaya tidak semakin berkembang melalui pendekatan agama.
“Kita terus sampaikan ini dalam berbagai kesempatan di tiap sekolah, baik kepada guru, kepala sekolah, pengawas maupun kepada siswa. Selain itu, kita juga melakukan koodinasi dengan berbagai pihak, seperti Dinkes, Dinsos maupun dengan Tim Penggerak PKK,” pungkasnya. (Ntang/Koran-HR)