Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Akibat kecerobohan pada pengerjaan proyek jaringan irigasi tingkat usaha tani (JITUT), di area bulak sawah atau tepatnya di Dusun Kedungwaringin RT 08 dan RT 09/RW 06 Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, menimbulkan kecelakaan dengan korban pengendara sepeda motor.
Tumpukan material berupa batu belah yang memenuhi sebagian badan jalan mengakibatkan pengendara sepeda motor yang sedang melintas tergelincir jatuh. Kejadian itu terjadi pada Rabu (12/12/2018) malam pukul 19.30 Wib.
Informasi yang diperoleh di lapangan, kedua korban yang belum diketahui identitasnya itu merupakan warga Ciawitali Lakbok. Keduanya mengalami luka-luka di bagian kaki dan tangan. Korban pun langsung dilarikan ke Puskesmas DTP II Langensari untuk mendapat tindakan medis. Bahkan, satu korban harus dirujuk ke RSUD Kota Banjar lantaran mengalami luka yang cukup serius.
Menurut informasi dari warga sekitar, kecelakaan itu dipicu dari tumpukan material proyek Jitut yang disimpan di pinggir jalan dan meluber hingga menghalangi setengah badan jalan. Pihak kontraktor tampaknya ceroboh tidak memperhatikan keselamatan pengguna jalan. Terlebih, di dekat tumpukan material tidak ada lampu penerang jalan, sehingga pengendara tidak menyangka di depannya ada tumpukan material yang menghalangi setengah badan jalan.
Masih menurut warga, kecelakaan akibat tumpukan material proyek yang menghalangi setengah badan itu bukan pertama kali terjadi. Sehari sebelumnya pun pengendara sepeda motor yang diketahui warga Dusun Kedungwaringin mengalami kecelakaan serupa hingga terluka.
Plt. Kepala Desa Waringinsari, Sukmana, membenarkan, akan adanya kejadian tersebut. Dia mengatakan dirinya akan turun langsung ke lapangan untuk memastikan kondisi jalan yang dipenuhi tumpukan material proyek.
“Besok pagi, kami akan lihat ke lokasi tumpukan material yang memenuhi sebagain badan jalan. Dan kami akan menegur kontraktor untuk memperhatikan keselamatan pengendara. Jangan sampai ada korban lagi yang jatuh. Karena itu sangat membahayakan,” ucapnya. (Nanks/R2/HR-Online)