Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Usulan penambahan armada mobil pemadam kebakaran (Damkar) sampai saat ini belum terealisasi. Padahal, idealnya jumlah armada mobil Damkar di Kabupaten Ciamis ditambah atau bahkan tersedia di setiap kecamatan.
Kepala Bidang (Kabid) Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan, Dudung Wachyu, ketika ditemui Koran HR, beberapa waktu lalu, membenarkan, pihaknya sudah berulangkali mengusulkan penambahan armada Damkar.
“Entah karena faktor apa, entah biaya (anggaran) atau apa, usulan penambahan armada mobil Damkar sampai sekarang belum terealisasi,” katanya.
Dudung menuturkan, penambahan armada Damkar akan memberikan pengaruh positif pada pelayanan pemadaman kebakaran kepada masyarakat. Kaau bisa, Dudung berharap setiap kecamatan memiliki satu unit mobil.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Kabupaten Ciamis menyebut sepanjang tahun 2018 kebakaran terjadi di 60 titik lokasi. Kerugian akibat kebakaran tersebut mencapai hingga miliaran rupiah.
“Penyebab kebakaran yang terjadi cukup beragam, mulai dari korsleting arus listrik hingga pembakaran tungku. Tapi kendala yang pasti adalah dalam pemadaman, karena minimnya armada Damkar,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Ciamis, Ani Supiani.
Ani menuturkan, saat ini Kabupaten Ciamis hanya memiliki tiga unit armada Damkar. Ketiga armada Damkar itupun berada dan standby di pusat kota. Kondisi itu menyulitkan, apalagi jika kebakaran terjadi di daerah pelosok.
“Contohnya ketika kebakaran rumah terjadi di wilayah Rancah. Sedangkan armada Damkar posisi berada di pusat kota. Untuk menjangkau ke lokasi, minimal dibutuhkan waktu sekitar 90 menit. Dalam kurun waktu itu, tentunya api sudah menjalar dan melalap rumah yang terbakar,” katanya.
Menurut Ani, jumlah fasilitas armada Damkar yang tersedia mengakibatkan upaya memberikan layanan pemadaman kebakaran tidak efektif. Untuk itu, pihaknya juga mengusulkan adanya penambahan armada Damkar.
“Termasuk penambahan armada motor Damkar yang bisa menjangkau lokasi kebakaran. Kalau bisa di setiap kecamatan ada,” katanya. (Fahmi/Koran HR)