Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Pengamat pendidikan sekaligus wali siswa asal Panjalu, Ivan Rifa`i, mengapresiasi kebijakan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menginstruksikan setiap sekolah dasar (SD) untuk membagikan uang tabungan siswa setiap akhir tahun ajaran.
Ivan menilai positif kebijakan dan upaya Disdik Ciamis mengantisipasi agar guru tidak “terjerat” oleh titipan uang tabungan siswa tersebut. Ivan mengaku akan memantau target Disdik Ciamis di tahun 2020 dalam merealisasikan pembagian uang tabungan siswa.
“Jika tahun 2020 Disdik tidak mampu merealisasikan pembagian tabungan siswa semua kelas pada setiap tahun ajaran, kami tentu akan meminta pihak berwenang melakukan audit,” tandasnya, kepada Koran HR, pekan lalu.
Sebelumnya, Kepala Disdik Ciamis, Dr. H. Wawan AS Arifien, mengaku sudah mengumpulkan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) berkaitan dengan pengelolaan tabungan siswa.
Wawan mengakui, selama ini uang tabungan yang dibagikan setiap akhir tahun ajaran hanyalah uang tabungan siswa kelas VI. Sedangkan uang tabungan siswa kelas I sampai kelas V, tidak dibagikan.
Kedepan, kata Wawan, uang tabungan siswa dari kelas I sampai kelas VI, akan dibagikan setiap akhir tahun ajaran. Namun demikian, perlu waktu untuk merealisasikan hal itu. Menurut dia, di tahun pertama (2018), pembagian uang tabungan dilakukan untuk kelas III dan VI. Tahun kedua (2019), ditambah dengan kelas I dan IV.
“Dan pada tahun ketiga (2020) dan seterusnya, uang tabungan semua siswa, mulai dari kelas I sampai VI, setiap akhir tahun ajaran akan dibagikan,” katanya.
Wawan menambahkan, pihaknya meminta guru yang mengelola uang tabungan siswa agar tertib dalam membuat catatan. Termasuk, tidak menunda-nunda pergi ke Bank untuk menitipkan uang tabungan siswa tersebut.
“Kami juga memberi kewenangan kepada sekolah, menyimpan dana uang tabungan siswa sekitar 10 sampai 20 persen dari total tabungan semua siswa. Uang itu disiapkan sebagai antisipasi, kalau-kalau ada orang tua siswa yang mendadak memerlukan uang dan ingin mengambilnya,” kata Wawan. (Deni/Koran-HR)