Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Garam yang diproduksi oleh kelompok petani garam di Pangandaran memiliki peluang tinggi untuk diekspor. Pasalnya, kandungan dalam garam Pangandaran ini yang dihasilkan sangat baik.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan (DKPKP) Kabupaten Pangandaran, Yadi Gunawan, mengatakan, di Pangandaran terdapat dua kelompok petani garam yang aktif melakukan produksi, yakni Kelompok Sari Garam di Dusun Madasari Desa Masawah dan kelompok Sari Laut di Dusun Liunggunung, Desa Legokjawa Kecamatan Cimerak.
“Selain dua kelompok tersebut, ada juga yang akan menggagas produksi garam, yakni kelompok Karya Mekar di Dusun Cempaka, Desa Kertamukti, Kecamatan Cimerak. Dari hari pengujian di laboratorium Analisis dan Kalibrasi Balai Besar Industri Agro Bogor, yodium garam Pangandaran mencapai 36 mg/kg dari ketentuan minimumnya, yakni 30 mg/kg,” jelasnya beberapa waktu lalu.
Yadi menambahkan, selain kandungan tersebut, garam tersebut juga mengandung NaCI sebanyak 95,21 persen dari ukuran minimum 94 persen. Sedangkan kandungan kadar timbal (Pb) kurang dari 0,489 yang seharusnya tidak lebih dari 10. Karena kandungan ini, kata Ia, kualitas garamnya sangat baik dan bisa bersaing dengan produk lain yang ada di Indonesia.
Sementara itu, Sekretaris DKPKP Pangandaran, Wawan Kustaman, mengatakan, bahwa setiap kali panen petani garam di Pangandaran bisa mencapai 3 kwintal dalam dua minggu sekali. Sementara hasil panen tersebut dapat memenuhi kebutuhan lokal Pangandaran saja.
“Memang kualitasnya sudah bagus dan layak ekspor, tapi kuantitasnya belum bisa memenuhi kebutuhan pasar. Jika dirinci, ukuran tunel 3 meter dikali 7 meter setiap dua minggu dapat menghasilkan 3 kwintal garam,” katanya.
Sedangkan harga garam di tempat, lanjut Wawan, mencapai Rp 2.500. Dan jika dikalkulasikan setiap kali panen, bisa mendapatkan laba sebesar Rp 3.250.000. (Ceng2/HR-Online)