Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Memasuki musim penghujan tahun ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis melansir 25 kecamatan dari total 27 kecamatan di Kabupaten Ciamis rawan pergerakan tanah.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Ciamis, Ani Supiani, ketika ditemui Koran HR di ruang kerjanya, Selasa (06/11/2018), menuturkan, informasi tersebut berdasarkan perkiraaan dari Pusat Vulkanologi dan Mitugasi Bencana Geologi, Badan Geologi (PVMBG) Bulan November 2018.
Ani menjelaskan, pergerakan tanah masuk dalam kategori menengah dan tinggi. Sedikitnya ada beberapa daerah dengan kategori rawan pergerakan tanah tinggi yakni wilayah Ciamis utara, seperti Kecamatan Panjalu, Cihaurbeuti, Cikoneng, Tambaksari, Panumbangan, Panawangan, dan Sindangkasih.
“Sementara kecamatan lainnya, masuk kategori menengah,” katanya.
Pada kesempatan itu, menindaklanjuti perkiraan PVMBG Bulan November 2018, BPBD Ciamis mengimbau semua unsur elemen masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi musim penghujan.
Selain rawan pergerakan tanah, Ani menambahkan, lima kecamatan yang terdiri dari Cihaurbeuti, Ciamis, Panumbangan, Sadananya dan Sindangkasih juga rawan bencana banjir bandang.
Untuk itu, kata Ani, BPBD Ciamis menyiagakan sekitar 30 anggota Pusdalop untuk memonitor langsung titik-titik lokasi rawan bencana. Salah satunya dengan melakukan sosialisasi terkait pencegahan dan penanggulangan.
“Karena hujan sudah mulai turun, kami ingatkan warga yang tinggal di wilayah titik rawan bencana agar lebih waspada,” tandasnya.
Ani juga merinci wilayah yang sering diterjang angin puting beliung, diantaranya Kecamatan Pamarican, Banjarsari, Banjaranyar, Purwadadi, Lakbok dan sekitarnya.
“Berdasarkan peringkat rawan kebencanaan, BNPB menyebut bahwa Kabupaten Ciamis menempati posisi ke 5 rawan bencana di Jabar dan ke 16 di tingkat Nasional,” pungkasnya. (Her2/HR-Online)