Berita Gaya Hidup, (harapanrakyat.com),- Mengonsumsi es batu ternyata bisa menjadi cara untuk turunkan berat badan. Mungkin anda yang ingin menurunkan berat badan sudah mencari tahu berbagai jenis diet.
Sejumlah metode diet yang paling populer misalnya Diet Keto, Southern Beach, OCD, diet karbo, food combining, diet protein, hingga morning banana diet ala Jepang.
Namun, akhir-akhir ini ada satu jenis diet yang cukup unik untuk membantu turunkan berat badan, yakni diet es batu. Lantas, apa yang dimaksud diet es batu dan bagaimana cara melakukannya? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini penjelasan selengkapnya;
Es batu dapat meningkatkan metabolisme
Perlu Anda diketahui bahwa saat mengonsumsi es batu, metabolisme dalam tubuh akan meningkat. Sebab, dinginnya es batu membuat tubuh harus terus bekerja guna menjaga supaya temperatur tubuh bisa tetap stabil. Dengan begitu, maka pembakaran lemak dan kalori jadi ikut meningkat.
Namun, selama melakukan diet es batu, Anda juga disarankan agar mengatur asupan gizi yang seimbang. Jenis diet unik ini bisa membantu mengatur asupan makanan secara keseluruhan. Sehingga, dengan menjalankan pola makan yang sehat ditambah diet bakal memberikan hasil maksimal.
Dikutip dari Boldsy, bahwa berdasarkan jurnal medis bertajuk Annals of Internal Medicine, menyebutkan, es berfungsi sebagai ‘suplemen diet’.
Konsumsi es batu setiap sesudah makan
Jika Anda ingin mencoba diet es batu, lakukan setiap seusai makan. Cara mengonsumsinya, masukkan es batu ke dalam air atau bisa juga dikonsumsi langsung. Sedangkan, cara lainnya yaitu minum jus tanpa gula atau teh tawar, lalu tambahkan es batu.
Kalau berat badan sudah berangsur turun, maka Anda disarankan untuk menghentikan diet unik ini. Sebab, terlalu banyak mengonsumsi es batu bisa membahayakan kesehatan, seperti gigi jadi lebih sensitif, batuk, serta memicu sakit tenggorokan.
Hindari 3 hal ini jika sedang diet
Jika Anda sedang menjalankan diet, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, agar diet yang Anda lakukan tidak lantas malah membahayakan bagi kesehatan Anda sendiri.
Kelebihan berat badan memang membuat sebagian orang merasa tidak nyaman. Bahkan, masalah tersebut menjadi salah satu hal yang sangat diperhatikan banyak wanita. Tak sedikit diantara mereka yang rela melakukan berbagai jenis diet demi mendapatkan berat ideal.
Tapi, sangat disayangkan jika seseorang memilih hal yang tidak berguna bagi tubuh demi diet itu sendiri. Dirangkum dari sumber lainnya, ada tiga hal yang mengatas namakan diet, namun sebenarnya buruk untuk dilakukan. Ada saja itu? Berikut penjelasannya;
Diet selektif
Dikutip dari Bbcgoodfood.com, program diet ini hanya menganjurkan Anda untuk konsumsi satu jenis makanan. Pada awalnya mungkin berat badan akan turun selama beberapa hari. Tetapi, bila hal ini terus-menerus diterapkan Anda pasti akan bosan, yang pada akhirnya Anda akan tergoda lagi untuk memakan makanan favorit, sehingga berat badan Anda pun bakal naik seperti semula.
Diet detoks
Diet yang satu ini diklaim dapat membersihkan kotoran atau racun yang menempel di tubuh. Padahal tubuh sudah punya cara tersendiri untuk membersihkan racun yang ada. Sejumlah pakar kesehatan mengimbau supaya hati-hati dengan beragam jenis diet detoks ini.
Diet konsumsi ramuan
Beragam jenis ramuan juga sering dipercaya bisa membantu menurunkan berat badan. Teh, suplemen atau obat-obatan pelangsing biasanya menjadi incaran seseorang yang ingin melakukan diet. Padahal semua itu tak cukup untuk membuat tubuh langsing hanya dalam waktu singkat.
Jika memang Anda ingin menurunkan berat badan, sebetulnya sudah ada cara diet alami yang dianjurkan, bahkan sangat baik bagi kesehatan tubuh, yaitu dengan puasa. Rutin menjalankan puasa setidaknya seminggu sekali terbukti bisa menjaga berat badan supaya tetap ideal.
Sedangkan, bagi Anda yang ingin mencoba metode diet lainnya, Anda bisa lakukan diet OCD. Diet ini menerapkan pola berpuasa dalam aturan makan. Tetapi tak perlu khawatir, karena dengan menerapkan pola makan diet OCD ini, maka kekebalan daya tahan tubuh pun akan mengalami peningkatan. (Eva/R3/HR-Online)
