Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Puluhan petani di lingkungan Bojongsari RT 03/ RW 04, Blok Legok Batok, Kelurahan Bojongkantong, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, mengeluh, karena lahan pertanian seluas 20 hektar setiap musim hujan selalu terendam banjir.
Selain curah hujan tinggi, air dari selokan (saluran air) yang berada dekat dengan areal pesawahan kerap meluap karena selokan mengalami pendangkalan.
“Kami selalu gagal panen, karena air dari selokan selalu meluap ke sawah hingga merendam lahan pertanian kami,” ujar Daturahman (57), salah satu petani di Blok Legok Batok, Kelurahan Bojongkantong, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, kepada HR, Selasa (13/11/2018).
Didi (70) petani lainnya mengatakan, bahwa sawah seluas lebih dari 20 hektar tidak bisa digunakan untuk bercocok tanam. Menurutnya, jika banjir kedalaman air di sawah bervariasi antara 50-70 cm dibagian tengah.
“Air meluap dari selokan, dan merendam sawah,” ujar Didi.
Hal yang sama dikatakan petani lainnya, Soneng (57). Akibat banjir ini, petani tidak bisa memanfaatkan lahan untuk keperluan pertanian dan selalu gagal panen.
“Kami minta kepada pemerintah supaya masalah ini bisa teratasi. Air selokan ini dangkal, sehingga jika turun hujan selalu meluap dan masuk ke areal pesawahan. Untuk itu kami meminta dilakukan pengerukan selokan,” ucapnya.
Hal senada dikatakan Uli (70) petani lainnya. Menurutnya, kondisi tersebut sudah dilaporkan ke berbagai pihak, namun hingga kini belum ada realisasi.
Puluhan petani di wilayah tersebut kini menunggu tindakan pemerintah untuk mengatasi banjir, akibat pendangkalan saluran. (Hermanto/Koran-HR)