Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Dinas Kesehatan Ciamis mencatat hingga bulan Oktober tahun 2018 sudah ditemukan sebanyak 52 kasus baru HIV/AIDS di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Jumlah itu tentunya mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2017 hanya terdapat 37 kasus HIV/AIDS di Ciamis.
Di samping itu, pada temuan kasus HIV/AIDS tahun ini, masih sama seperti tahun sebelumnya, dimana terjadi trend kenaikan pada komunitas homoseksual. Dari 52 kasus HIV/AIDS selama tahun 2018, 16 diantaranya dari komunitas homoseksual.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, Engkan Iskandar, didampingi Pengelola Program HIV/AIDS Dinas Kesehatan Ciamis, Nova Dahliana, mengatakan, meski trend kenaikan penderita HIV/AIDS ditemukan dari komunitas homoseksual, namun apabila dilihat dari jumlah, lebih banyak dari komunitas heteroseksual.
“Penderita dari heteroseksual ini seperti istri yang tertular dari suaminya atau seorang laki-laki yang tertular dari wanita pekerja seks. Selain itu, ada juga seorang balita yang tertular dari ibunya. Jadi, harus bisa dibedakan antara jumlah dengan trend kenaikan. Kalau dari trend kenaikan, memang dari komunitas homoseksual. Tetapi apabila dilihat dari jumlah, tetap lebih banyak dari komunitas heteroseksual,” terang Nova, kepada Koran HR, pekan lalu.
Nova menjelaskan, peningkatan trend penderita HIV/AIDS dari komunitas homoseksual, tidak hanya terjadi di Kabupaten Ciamis saja, tetapi hampir di seluruh daerah di Indonesia menunjukan data yang sama. Di Kabupaten Ciamis, tambah dia, peningkatan trend penderita HIV/AIDS dari komunitas homoseksual mulai terjadi dari tahun 2013.
“Dari tahun 2013 trend penderita HIV/AIDS dari komunitas homoseksual di Kabupaten Ciamis terus meningkat. Mulai dari 10 temuan, 13 temuan dan pada tahun ini meningkat menjadi 16 temuan,” ujarnya.
Sementara itu, apabila dilihat dari jumlah penderita HIV/AIDS di Ciamis selama empat tahun terakhir, memang jumlah 52 kasus dari Januari-Oktober tahun 2018 ini terjadi lonjakan yang cukup signifikan. Dalam waktu 10 bulan saja, sudah melampaui jumlah kasus yang ditemukan pada empat tahun terakhir.
Seperti pada pada tahun 2017, hanya ditemukan sebanyak 37 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Ciamis. Sedangkan tahun 2016 ditemukan 41 kasus, tahun 2015 ditemukan 38 kasus dan tahun 2014 ditemukan 39 kasus.
“52 kasus baru HIV/AIDS selama tahun 2018 itu baru yang tercatat dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Ciamis. Yang belum dilaporkan dipastikan ada. Karena kasus HIV/AIDS seperti gunung es yang jumlah penderitanya bisa berkali lipat dari data yang ditemukan,” katanya.
Sementara itu, apabila dihitung dari tahun 2001 sampai tahun 2018, sudah ditemukan sebanyak 402 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Ciamis.
Namun, dari hasil validasi data terakhir pada tahun 2016, yang waktu itu masih tercatat 337 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Ciamis, diketahui sebanyak 202 kasus yang penderitanya merupakan warga Kabupaten Ciamis. Sementara sisanya atau sebanyak 135 orang merupakan warga dari luar daerah.
Adanya data 135 penderita HIV/AIDS dari luar daerah tercatat di Dinas Kesehatan Ciamis, karena pada tahun 2001 sampai 2013, wilayah Kabupaten Pangandaran masih bagian dari Kabupaten Ciamis. Selain itu, ada juga penderita dari daerah lain yang saat diketahui menderita penyakit HIV/AIDS, diperiksa di rumah sakit atau klinik yang berada di wilayah Kabupaten Ciamis. (Fahmi/Koran HR)