Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Ciamis mendirikan teaching factory. Pendirian teaching factory oleh SMK Kesehatan Ciamis itu dilakukan untuk mewujudkan salah satu upaya mempererat kerjasama antara sekolah dengan industri.
Kepala SMK Kesehatan Ciamis, Giri Sogiri, M.Pd, ketika ditemui Koran HR di ruang kerjanya, Senin (08/10/2018), menuturkan, pihaknya kini membuat, menerapkan dan menjalankan teaching factory.
“Siswa dan guru menjalankan usaha di bidang jasa kesehatan. Selain itu, juga memberikan insentif (imbalan) bagi siswa pelaku usaha Rp. 500 ribu perbulan,” katanya.
Menurut Giri, teaching factory yang dikelola pihaknya diberinama Laboratorium Klinik Nurfalah. Selain untuk warga sekolah, fasilitas tersebut bisa diakses juga oleh masyarakat umum.
“Parameter yang dilayani di teaching factory ini antaralain kolesterol, asam urat, gula darah, darah lengkap, kehamilan, narkoba, skin care, dan lainnya. Termasuk juga melayani home service (petugas datang ke rumah pasien),” katanya.
Lebih lanjut, Giri mengungkapkan, teaching factory merupakan bagian pembelajaran di SMK yang mengacu pada praktek kerja nyata, namun dikemas dalam jam-jam pembelajaran. Dengan demikian, peserta didik belajar vokasi untuk menyiapkan skill.
Menurut Giri, teaching factory memiliki korelasi dengan kompetensi siswa, karena kompetensi siswa akan lebih cepat terbentuk. Intinya, program teaching factory tidak jauh berbeda dengan pembelajaran reguler.
“Dalam program ini, para siswa tidak hanya diajarkan secara teori saja, tapi dididik agar mampu memproduksi barang ataupun yang dibutuhkan di dunia usaha. Proses pembelajaran hampir sama dengan reguler. Tapi perbedaannya adalah pembelajaran teaching factory sifatnya belajar sambil bekerja,” katanya.
Pada kesempatan itu, Giri mengungkapkan, dasar hukum pendirian teaching factory adalah Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan dan Intruksi Presiden Nomor 9 tahun 2016, tentang Revitalisasi SMK. (Heri/Koran HR)