Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Asisten Daerah II Kabupaten Pangandaran, Ade Supriatna melounching proyek perubahan penanggulangan dini kematian ibu dan bayi berbasis keluarga peduli di Kabupaten Pangandaran. Lounching tersebut dilaksanakan di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Pangandaran, Selasa (23/10/2018).
Ketua Tim Proyek Leader, Yani Achmad Marzuki yang juga menjabat sebagai Kepala Dinkes Pangandaran, mengatakan, kegiatan tersebut dalam rangka untuk pelaksanaan Diklat PIM II yang ia lakukan dengan cara membuat satu inovasi untuk mengatasi permasalahan kesehatan di masyarakat.
Menurut Yani, ada 6 masalah yang terjadi di bidang kesehatan, yakni kesehatan ibu dan anak, sarana dan prasarana. Dalam hal ini Pangandaran belum memiliki rumah sakit dan sekarang sedang dalam tahap pembangunan, kesehatan lingkungan masih rendah. Penyakit menular seperti HIV/AIDS juga masih tinggi di daerah pariwisata, pemberdayaan masyarakat untuk perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) juga masih rendah.
Maka dari itu, kata Yani, pihaknya langsung menyampaikannya ke mentor serta pembimbing (BKPSDM Provinsi). Dengan mengambil permasalahan kematian ibu dan bayi.
“Kebetulan masalah kematian ibu dan anak dalam rencana kerja Dinas Kesehatan targetnya ada tiga. Berdasarkan data hingga 2017 kematian ibu dan bayi ada 5 kasus di Pangandaran. Itulah motivasi saya untuk membuat inovasi dalam kasus tersebut,” ujar Yani kepada Koran HR.
Dalam inovasi tersebut, kata Yani, dirinya melakukan penanggulangan dini terhadap masalah kematian ibu dan bayi dengan konsep berbasis keluarga peduli. Artinya, unsur keluarga di dalamnya harus peduli terhadap ibu yang sedang hamil.
“Produk saya dalam inovasi ini adalah protaf kegawatdarutan ibu hamil, rujukan, kas ibu hamil dan keluarga peduli. Semuanya itu dikerjakan selama dua bulan dalam rangka laboratorium kepemimpinan dan itu harus harus dilaksanakan,” pungkas Yani. (Mad/Koran HR)