Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Penyebab kecelakaan tunggal yang mengakibatkan Bus rombongan Yayasan Al Ma’soem Bandung terguling di jalur Emplak-Lembah Putri atau tepatnya di Dusun Karangsari RT 03/RW 01 Desa Putrapinggan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (27/10/2018), sekitar pukul 06.15 WIB, tampaknya akibat mesin bus mendadak mati.
Sopir Bus Parawisata DMH Trans, Deni Hidayat (44), yang juga warga Kampung Pajagalan RT 03/04 Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, mengatakan, bus yang dikemudikannya bisa hilang kendali dan akhirnya terguling akibat dari mesin yang mendadak mati.
“Saya waktu itu kaget ketika mesin mendadak mati hingga bus oleng ke kiri jalan. Saat bus hilang kendali, ternyata datang sepeda motor dari arah berlawanan. Waktu itu saya mencoba menghindar agar tidak menabrak sepeda motor. Namun naas, laju bus oleng lagi ke kanan jalan, kemudian tergelincir dan akhirnya terguling,” katanya.
Setelah bus yang dikemudikannya terguling, Deni mengaku shok. Akhirnya, dia berinisiatif untuk menjauh dari lokasi kejadian dengan tujuan untuk menenangkan diri.
“Setelah kejadian saya langsung ikut bus rombongan lainnya dengan maksud untuk memenangkan diri. Karena saya tidak tega melihat puluhan penumpang tertindah di dalam bus yang terguling tersebut,” ujarnya.
Deni melanjutkan, di dalam bus yang dikemudikannya, terdapat 51 penumpang yang terdiri dari pelajar, guru dan karyawan SPBU milik Yayasan Al Ma’soem Bandung. Menurutnya, rombongan yang berjumlah ratusan itu berangkat dari Bandung menggunakan 14 bus dengan tujuan wisata ke pantai Pangandaran.
Sebelumnya, Kapolsek Kalipucang, AKP Jumeli, didampingi Anggota Satlantas Polsek Kalipucang, Samsul, saat dihubungi HR Online, Sabtu (27/10/2018) pagi, mengatakan, hampir seluruh penumpang bus mengalami luka-luka. Namun, dari 51 penumpang, terdapat 26 penumpang yang mengalami luka cukup parah dan harus dirujuk ke RSUD Kota Banjar. Beruntung, dalam kecelakaan ini tidak ada korban meninggal dunia.
“Karena lukanya cukup parah, 26 penumpang itu harus dirujuk ke RSUD Kota Banjar. Ke 26 penumpang sudah diangkut menggunakan 10 mobil ambulan dan 2 mobil travel menuju RSUD Kota Banjar,” katanya.
Penumpang yang mengalami luka cukup serius, lanjut Samsul, rata-rata mengalami patah tulang dan luka di bagian kepala. “Sementara penumpang yang mengalami luka ringan kini masih mendapat pengobatan di Puskesmas Kalipucang dan Puskesmas Pangandaran,” katanya.
Sementara itu, akibat Bus rombongan Yayasan Al Ma’soem Bandung terguling, membuat arus lalu lintas dari arah Pangandaran maupun sebaliknya sempat mengalami kemacetan. Pasalnya, bus yang terguling itu menghalangi seluruh badan jalan. Namun, kabar terakhir, bus naas itu sudah dievakuasi dan arus lalu lintas menuju Pangandaran maupun sebaliknya sudah lancar kembali. (Ntang/R2/HR-Online)
Berita Terkait
Di Pangandaran, Bus Parawisata Terguling Tutup Badan Jalan, Banyak Penumpang Terluka
(Video) Bus Parawisata yang Terguling di Pangandaran Angkut Pelajar Al Ma’soem Bandung