Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Warga Dusun Ciuncal, Desa Sukamantri, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis, mengembangkan produksi gula semut. Gula tersebut diproduksi langsung oleh Kelompok Pos Pemberdayaan (Posdaya) Jati Asih. Sayangnya, produksi gula semut saat ini masih terkendala bahan baku dan juga pemasaran.
Hilman Permana, mahasiwa Universitas Galuh (Unigal) Ciamis peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sukamantri, membenarkan produksi dilakukan Kelompok Posdaya Jati Asih.
“Produksi ini menjadi mata pencaharian warga Dusun Ciuncal. Untuk mengembangkan potensi ekonomi daerah, perlu dikembangnkan dan juga dukungan pemerintah agar gula semut bisa dipasarkan ke luar daerah,” katanya, Selasa (04/09/2018).
Hilman menjelaskan, setelah mengikuti kegiatan bersama kelompok Posdaya Jati Asih dalam membuat gula semut, hampir setiap hari pihaknya melakukan kegiatan pemberdayaan terhadap masyarakat untuk terus mengembangkan produksi.
Karena, kata Hilman, hampir tujuh puluh persen mata pencaharian warga Dusun Ciuncal dari hasil bertani dan juga berkebun. Dan masyarakat memanfaatkan hasil bumi untuk diolah menjadi bahan yang lebih ekonomis.
“Untuk itu, kami sangat mendukung penuh pengembangan usaha warga, supaya hasil produksi ini dapat dikembangkan dengan baik dan diterima di pasaran,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Sukamantri, Ii Kuswara, ketika dihubungi Koran HR, Selasa (04/08/2018), membenarkan bahwa warga Dusun ciuncal sekarang sedang mengembangkan usaha pembuatan gula tersebut.
“Meski produksinya tidak banyak, akan tetapi kami dari (pemerintah desa) mendukung penuh Kelompok Posdaya Jati Asih dalam memproduksinya. Apalagi sekarang sudah dapat dipasarkan di wilayah Sukamantri,” katanya.
Lebih lanjut, Kuswara mengungkapkan, potensi pengembangan usaha produksi ini sangat menguntungkan daerah. Artinya warga yang tidak memiliki penghasilan bisa mendapatkan hasil dari produksi.
“Kegiatan yang dilakukan mahasiswa KKN Unigal, jelas menjadi motivasi bagi kami dan juga masyarakat untuk terus melakukan pemberdayaan dalam produksi. Karena ini menjadi salah satu lahan usaha yang menjanjikan dan menyerap tenaga kerja,” katanya.
Ketua Kelompok Posdaya Jati Asih, Dadih, ketika diminta tanggapan, mengatakan, meski belum bisa mengembangkan produski gula secara luas, akan tetapi pihak yakin jika usah yang dijalani itu bisa membuahkan hasil yang lebih baik.
“Dari lahang bahan baku membuat gula sebanyak lima kilogram, bisa menghasilkan tiga kilogram gula. Kemudian tinggal dikemas untuk bisa dipasarkan,” jelasnya.
Sementara ini, kata Dadih, pemasaran gula ini banyak dijual di kios-kios yang ada di tempat wisata Situ Panjalu dan menjadi oleh-oleh khas dari Sukamantri. Pihaknya berharap, mudah-mudahan kedepan dapat dipasarkan keluar daerah Ciamis dan mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Ciamis. (Es/Koran HR)