Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Kebun jati seluas 3 hektar di dusun Priagung, blok Cijati Rt 9/4, Desa Binangun, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat, Kamis siang (13/09/2018), sekitar pukul 13.00 WIB hangus terbakar.
Informasi terbakarnya lahan jati tersebut langsung diketahui petugas Polsek Pataruman, Koramil, Pemadam Kebakaran, dan BPBD Kota Banjar, mereka langsung menuju lokasi untuk melakukan pemadaman.
“Begitu informasi masuk dan dipastikan lokasi kebakaran. Kami langsung bergegas menuju ke lokasi kejadian agar api tidak merembet masuk ke permukiman warga. Atau dapat membahayakan keselamatan masyarakat sekitar,” jelas Kapolsek Pataruman, AKP. Kurnia kepada HR Online, Kamis (13/09/2018).
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjar, Yayan Herdiaman, menyebutkan, kejadian kebakaran yang melalap lahan kebun jati seluas 3 hektar, pihaknya menduga akibat orang membuang puntung rokok sembarangan.
“Lahan kebun jati penuh daun dan semak belukar kering. Hal itu sangat mudah terbakar, meski hanya dengan api puntung rokok,” ujar Yayan.
Lokasi kebun jati yang terbakar berada pada daerah curam, sehingga cukup menyulitkan petugas dalam memadamkan api yang menjalar cepat.
“Selain curam, api merembet cepat karena di lokasi sangat banyak terdapat daun dan semak belukar yang kering. Dengan dua unit mobil pemadam, api berhasil dilokalisir dan dipadamkan,” jelasnya.
Warga sekitar lokasi kejadian, terlihat ikut serta dengan petugas memadamkan api, dengan cara mengibaskan rangting dan mengisolir lahan. Berkat kerjasama tersebut, api dengan cepat tidak lebih dari dua jam sudah bisa padam.
“Warga turut serta membantu petugas, karena khawatir api merembet dengan cepat ke pemukiman. Lokasi kebun jati ini tidak begitu jauh dari pemukiman,” ujar Ujang warga setempat.
Pihak kepolisian dan BPBD, meminta warga untuk lebih berhati-hati saat beraktifitas di kebun pada musim kemarau.
“Warga jangan membakar sampah baik secara sengaja atau tidak sengaja. Seperti membuang puntung rokok pada lahan yang kering,” tukas Kurnia dan Yayan kepada warga setempat. (Hermanto/R1/HR-Online)