Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Progres proyek pembangunan tahap kedua Rumah Sakit (RS) Type C (Pratama) di Kelurahan Muktisari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, yang saat ini sedang berjalan terus digenjot.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Banjar, Edi Djatmiko, di dampingi, Kabid Cipta Karya, Tantri, memantau langsung ke lokasi proyek senilai Rp 40 miliar dari APBD Kota dan Provinsi.
“Kita perlu pemantauan pembangunan RS Langensari tahap dua ini, dan memang kita sedang mengejar progresnya. Saat ini baru sekitar 50 persen, dan harus selesai akhir Desember 2018,” kata Kabid Cipta Karya, Tantri, saat ditemui Koran HR, di lokasi tersebut, Selasa (28/08/2018) lalu.
Dia juga menjelaskan, terus dikejarnya pembangunan rumah sakit Langensari ini untuk mengingatkan pelaksana proyek akan waktu yang mendesak, yaitu sekitar 4 bulan lagi, sebagaimana waktu kerja yang diberikan.
“Yang jelas, selesainya pembangunan RS ini nantinya barang tentu membantu warga lain, khususnya warga Kecamatan Langensari, dalam menjangkau fasilitas kesehatan yang selama ini hanya ke pusat Kota Banjar,” kata Tantri.
Setelah selesainya pembangunan fisik RS Langensari ini, maka pada anggaran tahun 2019 direncanakan untuk pembangunan penataan kawasan area sekitarnya, seperti taman, lahan parkir dan lainnya. Sedangkan untuk pengadaan alat kesehatannya oleh Dinas Kesehatan.
Lebih lanjut Tantri mengatakan, pemantauan bukan hanya dilakukan pihaknya pada proyek RS Langensari saja, tapi juga pada lokasi proyek lain yang dananya bersumber dari anggaran murni 2018.
“Di lokasi lain, alhamdulillah sudah ada yang selesai, seperti pembangunan SD Muktisari 2. Bangunan baru itu sudah bisa digunakan, namun tergantung SD itu sendiri apakah mau pindah sekarang-sekarang, atau di awal tahun 2019 nanti,” terang Tantri.
Sementara itu, pelaksana proyek dari PT Tunas, Yana, di dampingi Konsultan Pengawas, Aef, mengakui bahwa progres pembangunan RS yang sedang dikerjakannya ini agak sedikit terlambat dari skedul yang telah ditentukan. Meski begitu, pihaknya tetap optimis akan selesai tepat waktu.
“Ya, kami optimis proyek ini akan selesai sesuai waktu yang diberikan dinas, yaitu pada akhir Desember 2018 mendatang. Makanya ini kita kerahkan segenap pekerja guna mengejar waktu supaya tidak sampai melebihi tahun 2018,” kata Yana.
Dia menyebutkan, pekerjaan yang bersumber dari APBD provinsi progresnya sudah mencapai sekitar 51 persen, sedangkan pekerjaan yang bersumber dari APBD Kota progresnya sudah 58 persen.
Anggaran dari APBD Kota sebesar Rp 14 miliar lebih, saat ini sedang menyelesaikan bangunan dari pekerjaan sebelumnya, yaitu pembangunan di bagian belakang, pemasangan atap lantai tiga, finishing atau pengecatan tembok bangunan lantai dua dan tiga, serta penunjang lainnya seperti IPAL.
Kemudian, anggaran dari APBD Provinsi sebesar Rp 24 miliar lebih, kini sedang digenjot pengerjaannya, yaitu berupa pembangunan polilinik, ruang gizi, ruang jenazah, ruang laundry, dan instalasi pemeliharaan rumah sakit.
“Prinsipnya selama ini, berjalannya pembangunan tak ada kendala berarti dan semua lancar. Kami optimis mampu mengerjakan pembangunan tepat waktu,” tandas Yana. (Nanks/Koran HR)