Rabu, April 23, 2025
BerandaBerita PangandaranMisteri Kuda Sembrani di Madasari Pangandaran

Misteri Kuda Sembrani di Madasari Pangandaran

Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Pantai Madasari yang berada di Dusun Bulakbenda, Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran dikenal sebagai salah satu pantai di Pangandaran yang memiliki keindahan. Namun, dibalik keindahan tersebut ternyata tersimpan sebuah misteri kuda sembrani.

Menurut berbagai sumber, Madasari Pangandaran dahulunya diketahui merupakan hutan belantara yang dijadikan tempat persembunyian pada zaman penjajahan belanda. Sebelum dinamakan Madasari, dahulu masih bernama Madang Nyari, yang artinya Madang itu makan, dan Nyari enak. Jadi, secara harfiah nama Madang Nyari berarti makan enak.

Pasca lokasi tersebut menjadi sebuah perkampungan, salah satu pendatang dari Suku Bugis yang bernama Daeng Danti mengubah nama Madang Nyari menjadi Madasari. Dan nama Madasari tersebut, Mada berarti makanan, dan Sari artinya rasa. Secara harfiah nama Madasari berarti makanan yang memiliki rasa enak.

Ukan Suganda, salah satu warga, mengatakan, Pantai Madasari memiliki 12 areal objek wisata, seperti Gedogan, Sodong Gede, Karang Segeh, Batu Leuit, Kalapa Satangkal, Pulau Manggar, Pulau Hawu-hawu, Panon Nyampay, Balekambang, Legok Bancet, Patuguran dan wisata Legok Kalapa.

“Dari 12 lokasi wisata tersebut tentunya memiliki fungsi yang berbeda-beda, namun memiliki keterkaitan dari satu tempat ke tempat lainnya,” kata Ukan.

Sementara dari 12 lokasi tersebut, salah satu tempat yang masih fenomenal dan disakralkan di antaranta wisata gedogan. Konon, lokasi tersebut merupakan tempat penyimpanan kuda sembrani yang diketahui kuda jantan dari bangsa siluman yang dimiliki oleh orang tua zaman dulu.

“Orang tua dulu disini banyak yang punya kuda sembrani. Perlu diketahui, kuda sembrani ini merupakan alat transportasi dari suatu daerah ke daerah lain yang mana jaraknya sangat jauh dan digunakan untuk mengikuti pertemuan penting,” jelas Ukan.

Selain kuda jantan, lanjut Ukan, orang tua zaman dahulu juga memelihara kuda betina biasa. Hal itu, karena kebiasaan kuda sembrani yang menyetubuhi kuda betina warga setempat. Sehingga, banyak kuda betina warga yang hamil meskipun tanpa adanya kuda jantan.

“Makanya warga Madasari Pangandaran rata-rata sampai saat ini tidak mau memelihara kuda jantan. Sebab, jika memeliharanya, kuda jantan tersebut bakal mati mengenaskan yang mana akibat serangan kuda sembrani yang diketahui dari bangsa siluman,” pungkasnya. (Ceng2/HR Online)

Pohon Ditanam di Bantaran Sungai

Upaya Menjaga Kelestarian Alam, Ratusan Pohon Ditanam di Bantaran Sungai Citanduy Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Jaga kelestarian alam, ratusan bibit pohon ditanam di bantaran Sungai Citanduy wilayah Kota Banjar, Jawa Barat, saat peringatan Hari Bumi tahun 2025, Selasa...
Eliano Reijnders

Sosok Eliano Reijnders, Gelandang Timnas Indonesia Diincar Klub Selangor FC Malaysia

Kabar mengejutkan datang dari Malaysia, tepatnya dari Selangor FC yang rumornya tengah membujuk Eliano Reijnders untuk bergabung. Bahkan sudah ada juru transfer klub Malaysia...
Hari Jadi Sumedang ke-447

Paripurna Hari Jadi Sumedang ke-447, Bupati Paparkan Program Prioritas 100 Hari Kerja, Apa Saja?

harapanrakyat.com,- Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir menyampaikan program prioritas 100 hari kerja pemerintahannya bersama Wakil Bupati, M Fajar Aldila, dalam Rapat Paripurna Hari Jadi...
Pengakuan Oknum Dokter Cabul Lecehkan 4 Orang, Tapi yang Lapor ke Polres Garut Ada 5, Kok Bisa?

Pengakuan Oknum Dokter Cabul Lecehkan 4 Orang, Tapi yang Lapor ke Polres Garut Ada 5, Kok Bisa?

harapanrakyat.com,- Pengakuan MSF oknum dokter yang menjadi tersangka kasus pelecehan terhadap pasien ibu hamil di Garut berikan keterangan berbeda kepada penyidik. MSF mengakui perbuatannya,...
Hari Bumi ke-55

Begini Cara Siswa MAN 2 Pangandaran Peringati Hari Bumi ke-55

harapanrakyat.com,- Dalam rangka memperingati Hari Bumi ke-55, siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 Pangandaran, Jawa Barat, melakukan penanaman pohon matoa di sekitar kampus MAN 2...
Wali Kota Banjar Soal Dugaan Korupsi Tunjangan Rumdin DPRD; Kita Hormati Proses Hukum Berjalan 

Wali Kota Banjar Soal Dugaan Korupsi Tunjangan Rumdin DPRD; Kita Hormati Proses Hukum Berjalan 

harapanrakyat.com,- Walikota Banjar, Jawa Barat, Sudarsono, menanggapi kasus hukum yang menimpa Ketua DPRD Kota Banjar DRK. Pimpinan wakil rakyat beberapa periode tersebut terlibat dalam...