Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Meskipun dilanda kemarau panjang, ketersediaan beras di wilayah Kabupaten Pangandaran masih terbilang aman.
Berdasarkan data yang dihimpun Koran HR, produksi pada musim tahun 2018 periode bulan Januari sampai Juli mencapai 56.171,2 ton beras. Sementara itu, meskipun banyak panen yang kurang maksimal karena kemarau, namun harga beras di Pangandaran cenderung masih stabil, yakni harga beras mendium mencapai Rp. 10 ribu per kilogram dan beras premium mencapai Rp. 12.500 perkilogramnya.
Menurut Kepala Bidang Ketahanan Pangandaran Dinas Kelautan, Perikanan dan Ketahanan Kabupaten Pangandaran, Ruhyana, bahwa kebutuhan konsumsi beras penduduk Kabupaten Pangandaran sebanyak 10,08 kilogram perkapita perbulan. Sementara itu, kebutuhan konsumsi untuk seluruh penduduk Pangandaran sebanyak 4.101,53 ton perbulan.
“Kebutuhan konsumsi beras penduduk di Kabupaten Pangandaran dari bulan Januari sampai bulan Juli 2018 sebanyak 28.710,71 ton. Sementara stok beras petani dari April 2018 mencapai 17.687,61 ton. Jadi, surplus beras di Pangandaran sampai dengan bulan Juli 2018 ini dibagi kebutuhan perbulan, atau sebanyak 5.541,17 ton beras. Artinya, stok beras petani sampai 3 bulan ke depan masih bisa mencukupi,” paparanya.
Ruhyana menambahkan, adapun untuk jumlah cadangan gabah di petani kelompok Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) yang jumlahnya mencapai 15 kelompok, mencapai 75 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau 46,5 ton beras. Sementara itu, cadangan beras di kelompok petani Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) yang jumlahnya ada 7 kelompok sebanyak 168,16 ton.
“Jadi, pada prinsipnya untuk ketersediaan pangan di wilayah Kabupaten Pangandaran masih terbilang aman meskipun dilanda kemarau,” pungkasnya. (Ceng/Koran HR)