Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan Kementrian Industri dan Kementrian Koperasi berencana akan mendirikan pabrik interior mobil dan perumahan dari bahan sabut kelapa di Desa Cibuluh, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran.
Dalam pendirian dan pengeloaan pabrik interior mobil dan perumahan tersebut, Pemprov Jabar akan menggandeng rekanan atau pihak ketiga dari PT Rekadaya Multi Adiprima dan PT Keluarga Koperasi Skala Besar Jabar.
“Jadi, konsepnya dikerjasamakan dengan pihak ketiga serta pihak kementerian. Kami hanya merintas dan menyediakan lahan pabriknya. Kebetulan di Desa Cibuluh ada lahan milik Pemprov Jabar. Jadi, lahan itu bisa dipakai untuk lokasi pabrik,” kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jawa Barat, Dudi Sudrajat Abdurachim, Jum’at (21/09/2018).
Dalam teknis kerjasama, kata Dudi, akan dibagi peran masing-masing. Seperti PT Rekadaya Multi Adiprima memiliki peran sebagai penerima dan pemasaran prodak serta membantu kebutuhan mesin. Sedangkan PT Keluarga Koperasi Skala Besar Jabar berperan sebagai pengelola pabrik.
“Sementara pihak Kementrian berperan menyediakan dana pembangunan pabrik. Jadi, dalam kerjasama ini ada investasi dari pemerintah. Tapi dikelola oleh pihak swasta secara profesional,” terangnya.
Menurut Dudi, pabrik tersebut nantinya akan membuat alat peredam untuk interior mobil dan perumahan. Produk ini nantinya akan disalurkan ke beberapa pabrik mobil dan pengusaha perumahan. “Jadi, potensi sabut kelapa ini sangat luar biasa kalau dikemas dengan baik. Karena alat peredam yang berkualitas saat ini terbuat dari bahan sabut kelapa. Artinya, prosepek bisnis ini kedepan sangat menjanjikan,” ungkapnya.
Dalam konsep kerjasama inipun, lanjut Dudi, juga melibatkan warga Kabupaten Pangandaran, termasuk dalam penyediaan sabut kelapa. “Jadi, nanti masyarakat lokal atau petani kelapa akan dihimpun oleh beberapa Koperasi. Sebagai anggota koperasi, mereka diberi jatah untuk memasok sabut kelapa ke pabrik melalui koperasi. Jadi, dalam usaha ini, akan banyak pihak yang terlibat. Dan kami yakin usaha ini akan mendongkrak perekonomian masyarakat,” terangnya.
Selain itu, kata Dudi, keberadaan pabrik itu pun akan menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Pangandaran. Untuk tenaga di bagian pekerja, lanjut dia, akan diprioritaskan menjaring dari warga sekitar.
“Meski potensi kelapa di Pangandaran cukup besar, tetapi apabila berjalan sendiri-sendiri tentu tidak akan berdampak besar terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. Artinya, pasarnya harus dibuat dulu. Hal itu agar memudahkan masyarakat menjual. Dengan adanya konsep kerjasama seperti ini, tentu akan tercipta kerjasama yang saling menguntungkan,” pungkasnya. (Ceng2/R2/HR-Online)