Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- PDAM Tirta Galuh Ciamis mengaku sering terkendala perijinan apabila akan memperbaiki saluran pipa air yang mengalami kebocoran. Pasalnya, posisi saluran pipa tersebut ditanam di fasilitas umum, sehingga harus meminta ijin kepada instansi terkait. Sering terkendalanya masalah perizinan, membuat PDAM lambat melakukan penanganan pipa yang mengalami bocor.
Direktur PDAM Tirta Galuh Ciamis, Cece Hidayat, mengatakan, saluran pipa yang berada di jalan Ir. H. Juanda Ciamis sebenarnya sudah terdeteksi mengalami kebocoran pada Kamis (30/08/2018). Namun, tambah dia, pihaknya tidak bisa langsung menangani, karena posisi pipa ditanam di atas jalan raya dan harus meminta ijin terlebih dahulu kepada instansi terkait.
“Untuk melakukan perbaikan saluran pipa, harus melakukan pembongkaran jalan. Makanya kami harus meminta ijin kepada instansi terkait. Artinya, apabila terjadi keterlambatan penanganan, bukan kami tidak cepat tanggap. Tetapi ada prosedur yang harus ditempuh, yakni perizinan pembongkaran,” ujarnya, Selasa (04/09/2018).
Menurut Cece, saluran pipa PDAM memang banyak ditanam di jalur fasilitas umum agar tidak bersinggungan dengan tanah hak milik masyarakat. Meski begitu, kata dia, apabila terjadi kebocoran pipa dan harus dilakukan pembongkaran, tetap saja harus meminta ijin kepada instansi yang terkait. “Karena yang dibongkar adalah asset Negara, jadi ada prosedur yang harus ditempuh,” ujarnya.
Cece pun meminta agar instansi terkait agar tidak mempersulit perizinan apabila pihaknya akan melakukan pembongkaran guna memperbaiki saluran pipa yang bocor. Karena perbaikan saluran pipa pun untuk kepentingan hajat hidup orang banyak. “Seperti di jalan Ir. Juanda ini, ijin baru keluar hari Senin (03/09/2018). Padahal kami sudah mengajukan ijin pada Kamis (30/08/2018),” ungkapnya.
Cece menjelaskan, saluran pipa yang berada di Ciamis Kota memang banyak pipa lama atau sudah berusia sekitar 10 tahun. Karena usia pipa sudah uzur, kata dia, membuat sering kali mengalami kebocoran. “Selain usianya uzur, pipanya pun berukuran 8 inci. Ditambah posisinya di atas jalan raya yang sering dilewati kendaraan besar. Jadi, ketika sering menerima tekanan dari beratnya tonase kendaraan, pipa yang uzur ini jadi mudah pecah,” ungkapnya.
Namun demikian, kata Cece, pihaknya selalu berusaha untuk cepat memperbaiki saluran pipa yang mengalami kebocoran. Bahkan, pengerajannya pun dilakukan siang dan malam. Hal itu agar pelanggan bisa cepat mendapat pelayanan kembali. (Her2/HR-Online)