Berita Gaya Hidup, (harapanrakyat.com),- Jika Anda sering ngantuk di pagi maupun siang hari, padahal sudah cukup tidur saat malam hari, hati-hati, mungkin Anda mengalami hipersomnia.
Dirangkum dari berbagai sumber, hipersomnia adalah rasa ngantuk berlebih akibat tidur malam yang berkepanjangan, susah mempertahankan keadaan terjaga di siang hari, atau tidur yang tak diinginkan saat siang hari. World Sleep Foundation menyebutkan, ada tiga tipe hipersomnia, yakni hipersomnia berulang, idiopatik serta post-trauma.
Gejala hipersomnia berulang, yaitu terjadi rasa kantuk hebat berulang tanpa mengenal waktu, dimana penderitanya dapat tidur selama 16-20 jam sehari. Sedangkan, hipersomnia idiopatik adalah gangguan neurologis.
Gangguan neurologis menyebabkan penderitanya tidur malam dengan jangka waktu yang lama, namun tidak menyegarkan. Sehingga, saat siang hari tetap saja ngantuk, meskipun sudah tidur siang dalam waktu lama, penderita masih merasa kurang tidur.
Kemudian, tipe ketiga yaitu hipersomnia post-trauma, ini dialami oleh orang yang cidera otak atau syaraf di kepala. Hipersomnia tipe ke-3 ini biasanya sembuh dengan sendirinya dalam hitungan minggu atau bulan, atau saat cideranya sembuh.
Kenali pemicunya
Salah satu pemicu sering ngantuk di pagi atau siang hari hingga menyebabkan hipersomnia bisa juga akibat kurang tidur dalam jangka waktu lama, misalnya kebiasaan begadang. Kebiasaan ini pada satu titik akan membuat tubuh dan otak kelelahan sehingga menuntut tidur dalam jangka waktu yang lama.
Pemicu lainnya bisa dari faktor lingkungan terdekat, seperti pasangan yang tidurnya mendengkur dan adanya bayi baru yang minta disusui setiap tiga jam sekali, meski saat tengah malam.
Kemudian, shift kerja yang berubah-ubah, atau waktu biologis yang tidak tetap sehingga akan mengacaukan ritme sirkadian (ritme internal tubuh) dan membuat otak kesulitan bersinkronisasi mengatur waktu tidur.
Kondisi mental yang tak sehat seperti depresi, cemas berlebih, rasa kecewa yang mendalam membuat seseorang susah tidur dan terbangun saat tengah malam. Penggunaan obat-obatan tertentu, kafein, alkohol.
Pemicu berikutnya yaitu kondisi medis seperti hipertiroid, asma serta rasa nyeri kronis, Jetlag atau perubahan zona waktu yang jaraknya terlalu jauh, gangguan tidur yang tidak ditangani secepatnya, seperti gangguan tidur karena nafas, insomnia atau narkolepsi.
Yang harus dilakukan
Untuk mengatasi hipersomnia adalah dengan cara menghindari segala pemicunya. Tentu hal ini diperlukan kemauan mengubah gaya hidup, seperti tidak mengkonsumsi alkohol, kafein serta bahan-bahan lain yang bisa mengganggu jadwal tidur.
Selain itu, perlu juga mengatur jadwal tidur dan bangun di waktu yang sama dalam setiap harinya, rutin olahraga 20-30 menit setiap hari atau minimalnya seminggu tiga kali. Berhenti merokok, karena sama halnya seperti kafein, sebab nikotin bisa menunda waktu tidur Anda.
Kemudian, mandi dengan air hangat karena dapat membantu tubuh untuk rileks. Jika berdo’a dan pasrah kepada Yang Kuasa merasa membantu, maka lakukan hal itu. (Eva/R3/HR-Online)