Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Gerakan menabung yang diselenggarakan bagi siswa sekolah dasar (SD) merupakan hal yang baik dan positif. Pasalnya, gerakan menabung menjadi salah upaya sekolah/ madrasah memberikan motivasi dengan membiasakan siswa untuk hidup berhemat.
“Tapi pada prakteknya, dalam beberapa kejadian, uang yang ditabung siswa justru menjerat pengelolanya (guru). Hal itu terjadi karena guru seolah mendapat kesempatan menggunakan uang tabungan tersebut,” kata Ivan Rifa’i, pemerhati pendidikan asal Panjalu, Kamis (20/09/2018).
Ivan berharap, guru SD di Kabupaten Ciamis tidak sampai terjebak atau bahkan berurusan dengan hukum gara-gara menggunakan uang tabungan siswa. Sebab menurut Ivan, kejadian seperti itu akan merugikan nama baik dan menjadi aib, baik bagi guru ataupun institusi.
Bisa jadi, lanjut Ivan, pemakaian uang tabungan yang dilakukan guru tidak secara langsung dalam jumlah besar, melainkan sedikit demi sedikit. Tapi, sampai pada waktu tertentu, jumlah pemakaian uang tabungan siswa tersebut tidak terasa semakin membengkak.
“Akibatnya, guru terjebak dalam kondisi tersebut, sehingga memaksanya harus mencari uang pengganti. Dan parahnya lagi, bisa berurusan dengan pihak berwajib,” tandasnya.
Ivan menyarankan agar kebiasaan memakai uang tabungan siswa segera dihentikan. Karena jika tidak, guru akan terjerat dalam hutang besar serta terjerumus pada persoalan hukum.
Untuk itu, Ivan meminta pihak sekolah mulai dari sekarang menginventarisir jumlah uang tabungan siswa. Kalaupun ada yang terpakai, maka pihak sekolah harus segera mencari solusi untuk menggantinya. (Deni/R4/HR-Online)