Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Anggota DPR/ MPR RI, Agun Gunandjar Sudarsa, menegaskan bahwa negara Indonesia berideologikan Pancasila, dimana nilai luhur agama menjadi ruh dan nafas dalam segenap penataan kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Begitu pula dalam kehidupan politik, nilai-nilai luhur agama harus menjiwai politik kita,” tandas Agun, pada acara sosialisasi empat pilar MPR RI, bertempat di Langkaplancar dan Padaherang, Pangandaran, Sabtu (15/09/2018).
Agun menjelaskan, politik yang dijiwai oleh nilai luhur ajaran agama adalah politik yang jujur, beradab, santun, saling menghargai, tidak menimbulkan permusuhan, tidak saling menghujat dan mencaci maki.
“Politik yang mempersatukan, memperkuat ukhuwah, dan yang terpenting adalah politik yang amanah,” katanya.
Lebih lanjut, Agun menuturkan, politik merupakan proses pelaksanaan amanah kepemimpinan, proses memilih kepemimpinan secara amanah supaya menghasilkan pemimpin yang amanah pula.
“Islam mengajarkan bahwa penyerahan amanah itu harus kepada ahlinya. Dalam kepemimpinan politik berarti amanah harus diserahkan kepada pihak yang mampu dalam kepemimpinan. Itulah politik yang agamis, politik yang islami,” tegasnya.
Sebaliknya, kata Agun, politik yang penuh kepalsuan, menimbulkan perpecahan, kebencian atau iri dengki, fitnah, hujat dan caci maki, bukanlah politik yang islami atau politik agamis.
Untuk itu, Agun menambahkan, agama harus menjadi jiwa politik. Namun, agama tidak boleh dipolitisasi untuk dijadikan alat memperoleh kedudukan kekuasaan.
“Kalau kita berfikir bahwa umat Islam berikut ajarannya bisa dijadikan komoditas politik atau modal memperoleh kekuasaan bagi kelompok tertentu, maka agama sudah dipolitisasi untuk kepentingan sekelompok tertentu. Dan politik yang muncul adalah politik kebencian, politik caci maki,” pungkasnya. (DSW/R3/HR-Online)