Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Menjelang musim hujan tiba, puluhan kepala keluarga di Dusun Kedungsari, RT 03 RW 01, Desa Baregbeg, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, selalu merasa resah. Paslnya, ancaman banjir terus menghantui pikiran mereka. Hal itu terjadi lantaran kondisi pada saluran/ drainase di wilayah itu yang mengalami pendangkalan hebat.
Suroso, warga RT 03, saat ditemui Koran HR, Senin (03/09/2018), mengatakan, sudah lebih dari delapan tahun puluhan rumah di Kedungsari Lakbok selalu tergenang banjir. Akibatnya pertumbuhan ekonomi warga di wilayah tersebut sulit untuk maju.
“Satu satunya harapan warga disini ya pemerintah harus bertindak untuk memperbaiki seluruh-saluran (drainase) yang selama ini sudah dangkal. Coba lihat saja, hampir seluruh saluran kondisinya sudah seperti ini, gorong-gorong pada mampet hingga menyumbat larinya air,” katanya.
Hal senada disampaikan Jaedi. Menurut dia, sejak terjadinya pendangkalan, saluran sepanjang kurang lebih 2 kilometer yang melintang di wilayah Dusun Kedungsari, terutama di RW 01, selalu dilanda banjir saat musim hujan tiba.
“Kami hanya bisa berharap, Pemkab Ciamis segera melakukan normalisasi saluran pembuangan di Kedungsari Lakbok ini yang sudah bertahun-tahun dangkal. Satu-satunya cara agar warga disini tidak kebanjiran adalah harus ada normalisasi,” katanya.
Ketua RW 03, Wawan, ketika ditemui Koran HR, Senin (03/09/2018), mengatakan, lingkungan RW 03 adalah salah satu wilayah yang selalu terkena banjir saat musim hujan tiba. Menurut dia, di wilayah itu ada sekitar 85 kepala keluarga (KK) dengan jumlah sekitar 50 unit rumah.
“Banjir itu selalu terjadi saat hujan tiba. Akibatnya ya itu dia tadi bersumber dari tersumbatnya saluran pembuangan,” katanya.
Menurut Wawan, lingkungan RW 03 wilayah yang dikelilingi oleh Sungai Citanduy dan Sungai Cilisung. Rembesan dari kedua sungai tersebut selalu masuk ke pemukiman warga. Sementara saluran pembuangan yang ada kondisinya sudah dangkal, sehingga saat hujan ya air langsung meluap dan merendam pemukiman.
“Kondisi ini sudah terjadi lebih dari delapan tahun,” katanya.
Lebih lanjut, Wawan mengungkapkan, karena setiap hujan pemukiman sering terendam air, warga pun kesulitan air bersih. Selain normalisasi sungai, warga juga berharap bantuan air bersih dari pemerintah.
Dari pantauan Koran HR di lapangan, kendati masih musim kemarau, namun genangan air serapan dari Sungai Citanduy terlihat memenuhi saluran pembuangan yang tersumbat akibat pendangkalan. Bisa dibayangkan, jika musim hujan tiba nanti pastinya air akan langsung meluap dan masuk ke pemukiman warga.
Hingga berita ini diterbitkan, Koran HR belum bisa meminta tanggapan dari Pemerintah Desa Baregbeg, karena saat ditemui di kantornya, Senin (03/09/2018), Kades Baregbeg, Rahmat Suhendar sedang tidak ada di tempat. (Suherman/Koran HR)