Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Peringatan 1 Muharam di Kabupaten Pangandaran selalu ditandai adanya pesta hajat laut yang digelar para nelayan. Pada tahun baru Islam 1440 H ini, nelayan menggelar tradisi hajat laut di kawasan Pantai Timur Pangandaran yang dihadiri oleh Bupati, Wakil Bupati Pangandaran serta jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Pangandaran.
Acara tahunan yang selalu digelar tersebut pun menjadi daya tarik sendiri bagi warga sekitar, termasuk wisatawan yang kebetulan sedang berkunjung ke Pangandaran. Pasalnya, kegiatan yang dimulai sejak pagi itu diramaikan oleh pawai alegoris yang diikuti oleh sekitar 5 ribu warga dan berjalan sekitar 4 kilometer.
“Acara hajat laut sekarang ini ada peningkatan antusias dari masyarakat maupun wisatawan. Namun, ke depannya hajat laut ini kita harap lebih heboh dan meriah lagi,” kata Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, Selasa (11/09/2018).
Di tempat yang sama, Ketua Tim Penggerak PKK, Hj Ida Nurlela, mengatakan, hajat laut yang selalu digelar di Pangandaran menjadi daya tarik tersendiri bagi warga dan wisatawan. Sehingga, acara yang sakral ini bisa menjadi tolak ukur untuk kegiatan ke depannya.
“Kita hanya berpesan ke nelayan supaya ketika melaut tetap menjaga keselamatan. Jangan sampai memaksakan diri melaut ketika cuaca sedang tidak bersahabat,” ucapnya.
Sementara itu, Tokoh Pemuda Pangandaran, Irwan, mengatakan, tradisi hajat laut di Pangandaran harus dilestarikan dan dipertahankan. Pasalnya, warisan nenek moyang tersebut memiliki banyak makna yang patut menjadi pelajaran bagi generasi penerusnya.
“Jangan sampai punah, dan harus tetap dilestarikan. Makanya, seperti kata Bupati harus lebih meriah itu betul. Supaya masyarakat tahu dan paham bahwa tradisi ini harus tetap lestari,” pungkasnya.
Dari pantauan Koran HR, dalam acara pamungkas hajat laut ini, Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran melakukan doa bersama serta menabur bunga sebagai simbol untuk mengenang para nelayan yang gugur di laut saat mencari nafkah di laut. (Ntang/Koran-HR)