Selasa, Mei 13, 2025
BerandaBerita CiamisBiar Cantik, Ada Ritual Mandi dan Lempar Celana Dalam di Astana Gede...

Biar Cantik, Ada Ritual Mandi dan Lempar Celana Dalam di Astana Gede Kawali Ciamis

Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Ada pemandangan aneh apabila berkunjung ke sekitar lokasi kolam Cikawali yang berada di areal situs Astana Gede Kawali, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Betapa tidak, di sekitar kolam itu banyak ditemukan celana dalam wanita, baik yang nyangkut di pohon ataupun berserakan di tanah. Ternyata, celana dalam itu milik para peziarah yang dibuang usai menggelar ritual mandi di kolam Cikawali.

Menurut Budayawan Ciamis yang juga warga di Astana Gede Kawali, Fahmy Husnulyaqin, banyak peziarah wanita yang melakukan ritual mandi di kolam Cikawali. Mereka meyakini bahwa kolam yang airnya disuplai dari sumber mata air ini dulunya sering digunakan tempat mandi oleh Diah Pitaloka Citra Resmi yang merupakan puteri dari Raja Kerajaan Galuh.

“Diah Pitaloka ini terkenal dengan kecantikannya. Bahkan, dia sempat dinginkan oleh Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit untuk dipersunting menjadi istrinya. Namun, pernikahan keduanya batal menyusul terjadinya tragedi perang bubat yang menjadi sejarah kelam dalam perjalanan Kerajaan Galuh dan Majapahit,” ujarnya, Kamis (05/09/2018).

Karena dulunya tempat mandi Diah Pitaloka, membuat kolam Cikawali diburu para peziarah wanita. Namun, wanita yang mandi di kolam itu, kebanyakan mereka yang memiliki problem dalam kehidupannya atau berharap wajahnya ingin menjadi cantik dan menarik.

Entah bagaimana awalnya, setiap peziarah wanita usai melakukan ritual mandi di kolam tersebut, pastinya langsung melempar celana dalamnya. Celana dalam yang dilempar, bukan yang baru. Justru yang sudah dipakainya. Ritual lempar celana dalam itu sebagai simbol membuang sial dan berharap keberuntungan dalam kehidupannya.

Celana dalam tampak nyangkut di pohon. Celana dalam itu milik peziarah yang melakukan ritual mandi dan melemparkan celana dalamnya, di kolam Cikawali yang berada di areal situs Astana Gede Kawali, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Foto: Heri Herdianto/HR

Saat ritual membuang celana dalam, ternyata ada tata cara dan tidak sembarang melempar. Ritual mandi biasanya dilakukan malam hari. Seusai mandi, kemudian peziarah harus melemparkan celana dalam bekas pakainya ke arah belakang dari posisi dia berdiri. Posisi berdirinya bebas, bisa dari arah mana saja. Ritual itu sering dilakukan pada malam rabu atau malam jum’at.

“Pada malam rabu dan malam jum’at memang banyak peziarah dari Jawa Tengah. Jadi, kalau hari rabu atau jum’at paginya datang ke sekitar area Cikawali, pasti banyak ditemukan celana dalam yang nyangkut di pohon ataupun berserakan di tanah,” ujarnya.

Meski mitos itu sudah ada sejak lama, kata Fahmi, namun warga sekitar di Astana Gede tidak ada yang melakukan dan mempercayai ritual mandi dan lempar celana dalam. Justru ritual itu dilakukan oleh peziarah yang kebanyakan berasal dari Jawa Tengah.

“Ritual itu sudah menjadi mitos dan sudah ada sejak dulu. Bahkan, para sesepuh di sini pun tidak ada yang mengetahui secara pasti awal mula adanya ritual lempar celana dalam. Makanya, untuk dihilangkan juga susah, karena ritual itu sudah berlangsung sejak dulu,” ujarnya.

Agar tidak merusak keindahan areal situs, kata Fahmi, petugas pengelola Astana Gede rutin melakukan bersih-bersih celana dalam. “Apalagi kalau peziarahnya lagi banyak, pasti celana dalam yang ditemukan juga banyak. Celana dalam yang nyangkut di pohon atau berserakan di tanah kalau sudah banyak dibersihkan dan kemudian dikubur dalam tanah,” ujarnya.

Pihak pengelola situs pun, kata Fahmi, selalu memberikan peringatan kepada peziarah yang mandi di kolam Cikawali agar tidak sembarang arah saat melempar celana dalam. Biasanya peziarah diarahkan agar melempar celana dalamnya ke arah pohon bambu atau areal semak belukar.

“Yang penting jangan dilempar ke area yang sering digunakan untuk berjalan kaki. Karena akan merusak keindahan area situs,” ujarnya. (Her2/R2/HR-Online)

Lenovo Legion 5i 15IRX9, Performa Gaming Tangguh dengan Harga Terjangkau

Lenovo Legion 5i 15IRX9, Performa Gaming Tangguh dengan Harga Terjangkau

Pasar laptop gaming terus mengalami pertumbuhan pesat, menghadirkan banyak pilihan bagi pengguna dengan kebutuhan berbeda. Dalam lanskap yang kian kompetitif ini, Lenovo Legion 5i...
Warga Sipil Korban Ledakan

Lima Jenazah Warga Sipil Korban Ledakan Amunisi di Garut Dimakamkan

harapanrakyat.com,- Lima jenazah warga sipil korban ledakan amunisi kadaluarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, telah diserahkan oleh RSUD Pameungpeuk kepada...
Berlliana Lovell Jalani Operasi di Korea, Alami Kista Payudara

Berlliana Lovell Jalani Operasi di Korea, Alami Kista Payudara

Berlliana Lovell jalani operasi di Korea memicu berbagai pertanyaan. Meskipun banyak artis yang sudah pernah menjalani prosedur medis atau kecantikan di Korea, pengalaman Berliana...
Batas Minimal Usia Pendaftaran

Usia 18 Tahun Bisa Berangkat Haji, Kemenag Kota Banjar Ungkap Ketentuan Batas Minimal Usia Pendaftaran

harapanrakyat.com,- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Banjar, Jawa Barat, menjelaskan mengenai ketentuan batas minimal usia pendaftaran calon jamaah haji. Hal itu terkait dengan calon jamaah...
Cara Menggunakan Stiker Add Yours WhatsApp untuk Bikin Status Lebih Seru

Cara Menggunakan Stiker Add Yours WhatsApp untuk Bikin Status Lebih Seru

Cara menggunakan stiker Add Yours WhatsApp sedang banyak dicari saat ini. Pasalnya, belum lama ini WhatsApp resmi meluncurkan fitur baru yang memungkinkan pengguna membuat...
Tradisi Ngalaksa 2025

Tradisi Ngalaksa 2025 Resmi Dibuka, Jadi Simbol Kejayaan Budaya Sunda di Rancakalong Sumedang

harapanrakyat.com,- Upacara Tradisi Ngalaksa 2025 yang dilaksanakan di Dusun Rancakalong, Desa Rancakalong, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, resmi dibuka Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan,...