Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Lagi, 2 pemuda di Ciamis tewas usai tenggak miras oplosan. Kali ini, dua pemuda yang berstatus pelajar di Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dilaporkan tewas usai menegak miras oplosan bersama 9 temannya pada Sabtu (15/9/2018). Miras oplosan itu ternyata hasil racikan dari alkohol murni 70 persen yang dicampur serbuk minuman energi dan air mentah.
Kapolsek Panumbangan, AKP Tata Ruhiadi Widodo, saat dihubungi Senin (17/09/2018), membenarkan terkait 2 pemuda di Ciamis tewas usai tenggak miras oplosan. Menurutnya, dua pemuda yang tewas itu berinisial RZL (19) dan IMN (14). “Keduanya sempat mendapat perawatan medis di puskemas dan RSUD Ciamis. Namun, karena kondisinya terus melemah, akhirnya meninggal dunia,” ujarnya.
Kapolsek menjelaskan, awalnya pada Minggu (16/09/2018) pihaknya mendapat laporan dari pihak puskesmas bahwa terdapat 4 pasien yang keracunan miras. Empat pasien yang dirawat itu yakni berinisial RUD (22), RZL (19), IMN (14) dan TGR (15).
“Ternyata pada Minggu satu pasien inisial IMN meninggal dunia. Kemudian pada dini hari tadi (Senin) RZL meninggal dunia. Sementara TGR dan RUD sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya,” ujarnya.
Menurut Kapolsek, 11 pemuda yang diantaranya dua korban yang meninggal, pada Sabtu (15/9/2018), meracik miras dengan bahan alkohol murni 70 persen yang dicampur minuman serbuk energi dan air mentah. Kemudian mereka menggelar pesta di sebuah kebun yang berada di wilayah Desa Tanjungmulya, Kecamatan Panumbangan. “Kami juga sudah memintai keterangan teman korban yang ikut meracik dan meminum miras oplosan tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Riki (17) pemuda yang ikut pesta miras, saat dimintai keterangan di Polsek Panumbangan, mengatakan, alkohol murni 70 persen dibeli dari sebuah warung klontongan yang berada di Desa Tanjungmulya, Kecamatan Panumbangan. “Saya yang membelinya. Waktu itu disuruh teman membeli 2 botol alkohol. Setelah dapat alkoholnya, kemudian teman saya meraciknya dengan campuran serbuk minuman berenergi dan air mentah,” ujarnya.
Riki mengaku 11 orang termasuk dirinya atau yang ikut pesta miras semuanya ikut mencicipi miras olahan tersebut. “Saya penasaran saja, karena baru pertama nyoba. Ternyata selain rasanya pahit, juga bikin panas pada perut. Saya juga waktu itu sempat merasakan tidak enak badan dan sekujur tubuh rasanya panas,” katanya.
Riki mengatakan, empat temannya yang dibawa ke puskesmas dan dua diantaranya meninggal, tidak hanya mabuk pada siang harinya. Tetapi, kata dia, pada malam harinya pun keempatnya kembali menegak miras racikan tersebut. “Informasi dari teman sih begitu. Saya waktu minum malam minggu gak ikut gabung, karena ada pekerjaan,” ujarnya. (Her2/R2/HR-Online)
