Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Lahan sawah seluas 193 hektar di wilayah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dipastikan gagal panen akibat kekeringan, dan 300 hektar terdeteksi mendekati puso.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis, Kustini, mengatakan, berdasarkan informasi cuaca dari BMKG, musim kemarau tahun ini kemungkinan akan berlangsung hingga September mendatang.
“Jadi potensi puso bisa meluas karena masih banyak sawah yang belum panen. Luas sawah di Kabupaten Ciamis saat ini mencapai 35.677 hektar, 193 hektar diantaranya mengalami gagal panen. Itu tersebar di beberapa kecamatan, yakni di Kecamatan Cijeungjing, Tambaksari, Banjarsari dan di Kecamatan Panjalu,” terangnya, Minggu (05/08/2018).
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, lanjut Kustini, tahun ini masih tergolong kecil, dimana luas lahan sawah yang mengalami puso atau gagal panen pada tahun lalu mencapai 1.158 hektar. Namun, meski mengalami gagal panen, tapi tidak mengurangi target produksi, karena Kabupaten Ciamis masih bisa surplus.
Dia juga menjelaskan, dari luas 193 hektar sawah yang mengalami gagal panen, yang sudah diasuransikan baru 32,7 hektar. Sedangkan, dari total luas sawah 35.677 hektar, hanya 2000 hektar yang diasuransikan. Untuk asuransi, petani harus membayar premi sebesar Rp.36.000 per hektar.
Pihaknya pun terus berupaya untuk menyelamatkan tanaman padi supaya tidak sampai gagal panen. Salah satunya dengan cara menyalurkan bantuan 81 unit pompa ke kelompok tani untuk menyedot air dari sumber air yang dekat dengan area sawah.
“Kalau dihitung dari tahun-tahun sebelumnya jumlahnya sudah mencapai 669 unit pompa air yang sudah disalurkan ke kelompok tani di wilayah Kabupaten Ciamis ini,” pungkasnya. (Her2/R3/HR-Online)