Berita Gaya Hidup, (harapanrakyat.com),- Hampir semua orang memiliki hutang kepada orang lain. Tentu saja ketika hutang besar akan membuat kepala semakin pusing, apalagi jika hutangnya tak habis-habis yang justru semakin membuat hidup seolah semakin rumit.
Diketahui faktor hutang bisa dilatarbelakangi adanya kondisi terjepit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, atau karena nasib apes yang dialami seseorang, baik dalam bisnis atau karena gaya hidup yang berlebihan. Meski begitu, ada faktor secara umum yang dapat membuat seseorang kembali lagi terjerumus dalam hutang.
Pertama, gaya hidup. Faktor yang ini merupakan salah satu penyebab utama seseorang kerap terlilit hutang. Apalagi dengan berkembangnya teknologi yang membuat segala sesuatunya lebih mudah. Seseorang yang lebih memprioritaskan gaya hidup mewah dan serba mahal dan penghasilan tidak sebanding atau tidak cukup, maka potensi terlilit hutang sangat besar sekali. Jadi, perlu dipikir-pikir lagi bila penghasilan tidak sebanding dengan gaya hidup.
Faktor kedua yang menyebabkan orang terlilit hutang adalah orang yang tidak berpikir panjang. Salah satu faktor penyebab hutang ini biasanya seseorang sangat mudah sekali membeli sesuatu yang tidak sesuai kebutuhan, hanya melihat barang lucu langsung dibeli, ataupun hal lain yang tidak sesuai. Pada prinsipnya, untuk meminimalisir hutang semakin menumpuk dengan cara membeli sesuatu sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan.
Faktor selanjutnya adalah orang yang malas mencatat pengeluaran. Tipe-tipe orang seperti ini kerap terkejut ketika di akhir bulan atau di akhir tahun keuangannya dihitung, atau juga tiba kaget karena tagihan hutang semakin tinggi. Padahal, dari kebiasaan mencatatkan keuangan setiap melakukan belanja tidak pernah dilakukan. Maka dari itu, kebiasaan mencatatkan pengeluaran setiap belanja dapat menjadi solusi agar hutang tidak semakin membengkak, dan sebalinya pun demikian jika tidak diperhitungkan akan semakin membengkak.
Kemudian, faktor yang membuat orang kembali terlilit hutang adalah kebiasaan telat membayar tagihan sehingga kena denda. Kebiasaan menunda pembayaran cicilan sangat berdampak buruk bagi keuangan kita. Sebab, dari keteledoran tersebut justru membuat keuangan kita semakin tidak terarah dengan adanya denda. Maka dari itu, supaya tidak lagi-lagi terjebak dalam hutang yang semakin besar, bayarlah cicilan apapun sesuai waktu yang telah disepakati.
Terakhir, faktor yang membuat hutang semakin besar adalah mencicil sesuatu yang diluar kemampuan. Semakin mendesaknya berbagai perlengkapan kebutuhan hidup sehari-hari serta mudahnya mencicil sesuatu di era teknologi saat ini membuat seseorang semakin terbuai untuk mendapatkan sesuatu. Namun, tawaran menggiurkan dari cicilan yang rendah bunga kadang membuat kita terjebak karena lalai dengan penghasilan yang dimiliki. Jadi, sebelum membeli dengan cara cicilan, sesuaikan dahulu dengan pemasukan serta ada jatah sendiri untuk membayar cicilan tersebut. (Muhafid/R6/HR-Online)