Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) turut serta dalam memeriahkan HUT RI ke-73 dengan berbagai kegiatan, salah satunya menggelar diskusi publik bersama para pelajar, mahasiswa, guru serta pegiat literasi di Kecamatan Langensari.
Dalam kegiatan yang berlangsung sederhana tersebut, YRBK bersama Ketua Forum Intelektual Muda Langensari, Kadis PMD Kesbangpol Kota Banjar membedah terkait pemuda dan literasi kebangsaan.
Menurut Kadis PMD Kesbangpol Kota Banjar, Sahudi, momen HUT RI ke-73 ini menjadi salah satu titik balik masyarakat untuk kembali memperkokoh pondasi kebangsaan dengan mengamalkan pilar-pilar kebangsaan. Sebagai salah satu wujud generasi muda untuk mengisi kemerdekaan, kata Ia, sudah semestinya generasi muda mencontoh para pendahulu serta merawat gagasan mereka yang terwujud dalam empat pilar kebangsaan.
“Di era sekarang, kita tidak lagi mengangkat senjata untuk berjuang, namun dengan inovasi, kreatifitas serta gagasan yang segar dalam memajukan Negara Indonesia yang berlandaskan empat pilar kebangsaan, seperti Pancasila,” jelasnya, Jum’at (17/08/2018).
Sementara itu, Eman Sulaiman, Ketua Forum Intelektual Muda Langensari, mengatakan, peran pemuda dalam pembangunan di daerahnya sangat penting. Maka dari itu, ia mengajak para pemuda di Langensari selain menjadikan literasi sebagai pondasinya, implementasi pengetahuan melalui kemampuan yang dimiliki untuk bersama-sama membangun Kota Banjar.
“Peran pemuda sudah sangat jelas sekali jika kita lihat sejarah. Karena itu, pemuda saat ini juga harus bisa menjadi penggagas kemajuan serta pengembangan kemampuan agar tidak lagi tertinggal oleh zaman yang semakin ketat persaingannya,” ujarnya.
Di lokasi yang sama, Sofian Munawar, Pendiri YRBK, mengatakan, bahwa tantangan generasi muda di Kota Banjar adalah menumbuhkan minat literasi di berbagai tempat, baik di sekolah, kampus, pesantren, lingkungan pemerintahan maupun di masyarakat itu sendiri. Ia yakin, melalui budaya literasi akan berdampak besar terhadap kesuksesan serta kemajuan suatu daerah dalam proses pembangunan.
“Tantangan kita banyak sekali, seperti pengangguran, kejahatan, kemiskinan, korupsi, serta lainnya. kami yakin, melalui peningkatan budaya literasi, terutama di Banjar, akan berdampak baik bagi masyarakat itu sendiri maupun bagi daerah,” pungkasnya.
Sofian menambahkan, YRBK sebagai salah satu pegiat literasi juga sangat bersyukur atas kepercayaan Pemkot Banjar yang telah memberikan penghargaan sebagai salah satu elemen yang mendukung dan mendorong Banjar menjadi Kota Layak Anak (KLA). Menurutnya, hal itu tidak lepas dari semangat para pelajar, guru, mahasiswa serta pegiat literasi yang terus mengkampanyekan budaya literasi di berbagai kesempatan. (Muhafid/R6/HR-Online)