Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Berbagai buku bacaan saat ini bukan hanya bisa dibeli dengan datang langsung ke toko buku saja, namun saat ini penjualan buku lebih mudah dengan sistem online atau e-commerce.
Bisnis jual buku memang tersegmentasi, baik itu buku pelajaran sekolah, buku kuliahan, maupun buku umum. Sementara keberadaan toko buku di Banjar yang masih sedikit menjadi peluang tersendiri bagi yang memiliki kreativitas menangkap kesempatan di kota ujung Timur Jawa Barat ini.
Rizki R. Andani, salah satu mahasiswa yang kini tengah menggeluti bisnis jual buku bacaan di wilayah Dusun Sukahurip, Desa Langensari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar. Di tengah-tengah kesibukan menjadi seorang mahasiswa, ia bersama sejumlah temannya nekat menyisihkan waktu untuk mengedukasi masyarakat melalui jualan berbagai buku bacaan.
“Baru sekitar 1 bulan saya bersama teman-teman berkomitmen menekuni bisnis ini. Saya kira, bisnis buku selain bisa mendapatkan profit, juga bisa menumbuhkan minat baca baik untuk pribadi maupun untuk masyarakat. Sebab, promosi yang terus kita lakukan setidaknya membuat mereka tertarik untuk membelinya dan kemudian membacanya,” kata Rizki yang juga mahasiswa di STAIMA Banjar, Selasa (07/08/2018).
Rizki menambahkan, keberadaan toko buku yang berada di Kota Banjar dinilai masih terbilang sedikit, bahkan buku-buku yang dijual juga masih terbatas. Apalagi kebutuhan mahasiswa akan referensi menjadi peluang tersendiri baginya. Sementara itu, ia melihat keberdaaan kampus-kampus yang ada di Banjar jumlah mahasiswanya cukup lumayan, apalagi jika ditambah siswa tingkat SLTA.
“Dari itu kami pikir sangat bagus untuk bisnis. Meski begitu, kita juga terus berupaya mengedukasi para mahasiswa maupun siswa untuk gemar membaca dengan berbagai cara, seperti diskusi ataupun kita ikut terlibat langsung dalam kegiatan literasi,” imbuhnya.
Adapun buku yang ia dapatkan, lanjut Rizki, dibeli dari toko buku maupun perusahaan buku yang ada di Jakarta, Bandung maupun Jogja. Walaupun jenis bukunya yang tersedia saat ini masih terbatas, namun antusias pembeli cukup lumayan.
“Alhamdulillah sejak kita buka secara offline maupun online sudah banyak yang memesan. Bahkan, pembeli yang memesan melalui online ada yang dari Riau, Lampung, Jakarta, Bandung, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT maupun yang ada di kampus. Semoga saja nanti tingkat minat baca masyarakat meningkat dan ini menjadi berkah tersendiri bagi saya selaku penjual buku,” pungkasnya.
Di lokasi yang sama, Ahmad Mungalim, teman Rizki, juga mengatakan hal senada. Menurutnya, antusias masyarakat akan minat baca buku perlu digenjot dengan berbagai cara, salah satunya dengan penyediaan toko buku yang memfasilitasi kebutuhan masyarakat.
Sejauh ini, kata ia, mahasiswa maupun masyarakat yang mencari buku di Banjar kerap mengeluh karena terbatasnya judul buku yang tersedia, ditambah lagi minat baca buku yang belum massif seperti di kota-kota besar.
“Melihat kondisi-kondisi tersebut, saya kira cukup tepat dengan menjalankan bisnis seperti ini, apalagi mahasiswa sekarang dimanjakan dengan adanya e-commerce yang memungkinkan mereka tidak harus ke toko buku secara langsung tapi hanya tinggal klik di smatrphone keinginan mereka sudah bisa sampai. Makanya dalam jual buku yang kita lakukan juga mengikuti zaman,” jelasnya.
Dari hasil penjualan buku tersebut, lanjut Mungalim, bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk bisa menyisihkan untuk membayar perkuliahan.
“Mumpung masih muda saya bersama teman-teman belajar di dunia bisnis buku. Mudah-mudahan saja nanti kalau sudah selesai kuliah bisa mengambil hikmahnya, syukur-syukur bisa sukses melalui buku,” pungkasnya. (Muhafid/Koran HR)