Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Dalam rangkaian memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73, berbagai cara unik digelar oleh hampir semua lapisan masyarakat, termasuk di wilayah Kota Banjar. Kegiatan yang dilaksanakan biasanya untuk menunjukkan kekompakan, ketangkasan, keunikan bahkan yang bersifat konyol demi menghibur masyarakat.
Salah satu kegiatan unik di Kota Banjar di antaranya terletak di Desa Karyamukti, Kecamatan Pataruman. Setiap tanggal 16 Agustus tiap tahunnya masyarakat berlomba-lomba membuat makanan dan membersihkan sekitaran pos ronda untuk dinilai oleh Pemdes Karyamukti.
Uniknya, setelah masyarakat membersihkan pos ronda, termasuk menghiasnya dengan pernak-pernik Agustusan, pada tanggal 16 Agustus mereka menyiapkan berbagai makanan tradisional yang nantinya akan dicicipi serta dinilai oleh panitia dari Pemdes. Bukan hanya satu atau dua lokasi saja yang dinilai, melainkan hampir semua RT di Desa Karyamukti memiliki Pos Ronda yang jumlahnya mencapai 34 RT.
Seperti yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, rombongan yang terdiri dari Kepala Desa dan jajarannya, lengkap dengan Linmas, berkeliling ke setiap RT untuk melihat kebolehan masing-masing masyarakat di tiap RT sejak pagi hari.
Tak hanya makanan serta pernak-pernik Agustusan yang ditunjukkan kepada rombongan, kesenian musik ala kadarnya hingga yang professional juga ditampilkan dengan melibatkan anak-anak hingga dewasa.
Setelah rombongan diperkenankan memakan makanan yang sudah disediakan, bahkan dipersilahkan untuk membawa pulang, Kades pun memberikan sambutan kepada masyarakat untuk mengajak tetap menjaga keamanan, kebersihan serta kekompakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, Kades juga mengingatkan agar masyarakat berangkat upacara agustusan di lapang desa.
Feri, salah satu pegawai Desa Karyamukti, mengatakan, kegiatan yang dilakukan setiap tanggal 16 Agustus tersebut sudah lama dilaksnakan di desanya. Dengan adanya kegiatan tersebut, hubungan antara masyarakat dan pemerintah juga akan berjalan dengan baik.
“Kalau lima tempat atau sepuluh tempat biasa, ini 34 tempat yang semuanya menyediakan makanan khusus untuk rombongan dan juga warga. Jadi kalau ikut kegiatan ini harus siap-siap kenyang. Bahkan yang ikut bisa bawa kantong kresek biar bisa membawa makanan ke rumah,” kata Feri, salah satu pegawai Desa Karyamukti kepada Koran HR, Senin (06/08/2018).
Sementara itu, Kepala Desa Karyamukti, Ajat Sudrajat, kegiatan rutin tiap tahun tersebut merupakan cara yang dilakukan Pemdes untuk menumbuhkan rasa partiotisme, menumbuhkan gotong royong serta menjaga kekompakan masyarakat.
Bertepatan dengan momen agustusan, kegiatan tersebut pun menjadi salah satu kegiatan untuk menghibur sekaligus menjaga tradisi yang sudah turun temurun dilakukan sejak lama.
“Semua makanan yang disediakan merupakan hasil masyarakat yang mana nantinya bisa dinikmati pula oleh masyarakat, termasuk rombongan dari Pemerintah Desa yang menilai kreativitas mereka. Dari kegiatan ini pula rombongan yang berkeliling harus siap-siap mencicipi semua makanan yang disediakan oleh 34 RT, jadi harus siap tenaga dan siap kenyang,” kata Ajat sambil tersenyum.
Kaitannya himbauan yang disampaikan kepada masyarakat tiap RT tersebut, lanjut Ajat, pihak desa mengingatkan kepada masyarakat untuk menjaga kemanan, kebersihan, kekompakan serta mengajak masyarakat untuk mentaati peraturan-peraturan yang berlaku.
Hal tersebut sudah menjadi hal yang wajib dilakukan sebagai warga Negara yang baik, terutama dalam memeriahkan Agustusan sebagai simbol kegembiraan masyarakat yang bebas dari penjajahan belanda.
“Mudah-mudahan nanti pada tanggal 16 Agustus kegiatan rutin ini berjalan dengan lancar. Adapun pemenang perlombaan, nantinya akan diumukan pada saat selesai Upacara Agustusan di Lapang Desa. Semoga tradisi ini tetap terjaga dengan baik,” pungkasnya.
Sementara itu, Ahmad, salah satu warga, mengatakan, dirinya berharap tradisi tersebut terus dijaga dan dilestarikan meskipun Kepala Desanya (Ajat Sudrajat) tidak lama lagi mundur dari jabatannya dan akan digantikan oleh yang baru.
“Mudah-mudahan saja tradisi baik ini tetap dilestarikan agar generasi kita bisa menikmatinya. Dan semoga sepeninggal Pak Ajat dari jabatan kepala desa ada yang meneruskan dan lebih baik, terutama untuk masyarakat Desa Karyamukti,” katanya. (Muhafid/Koran HR)