Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Kementrian Sosial (Kemensos) RI menyalurkan bantuan stimulant pemulihan sosial berupa Bahan Bangunan Rumah (BBR) senilai Rp. 4.375.500.000,- untuk 351 calon penerima bantuan korban bencana gempa bumi, tanah longsor dan angin puting beliung tahun 2017 dan 2018 serta pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB). Kegiatan penyaluran tersebut berlangsung di Lapangan Desa Kalijati, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Selasa (31/07/2018).
Menteri Sosial RI yang diwakili oleh Direktur Jenderal (Ditjen) Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Kementerian Sosial RI, Harry Hikmat, mengatakan, bahwa untuk mengatasi bencana harus dilakukan secara bersama-sama dan terpadu. Desa Kalijati yang menjadi salah satu desa yang terdampak bencana longsor pada tahun 2017 layak dikukuhkan sebagai Kampung Siaga Bencana. Hal ini sebagai percontohan yang ke depannya akan diteruskan ke daerah lain.
“Pendekatannya sesuai teritorial yang memang rawan bencana. Kriterianya harus sudah ada anggota Tagana disitu,” kata Harry Hikmat kepada HR Online, Selasa (31/07/2018).
Desa Kalijati yang dikukuhkan sebagai KSB, lanjut Harry, diharapkan selanjutnya masyarakat bisa lebih sigap dan siap siaga ketika ada bencana. Sehingga, dengan cara seperti itu bisa meminimalisir korban jiwa.
“Kampung rawan bencana yang sudah dikukuhkan menjadi KSB ada sebanyak 608 se-Indonesia, dan di Desa Kalijati Kab Pangandaran ini yang ke 608. Tentunya perhatian pemerintah pusat akan lebih fokus,” kata Harry Hikmat lagi.
Masih kata Harry Hikmat, pada kemampuan infrastruktur seperti lumbung sosial gudang logistik bisa juga berasal dari CSR para pengusaha. Jadi tidak hanya dari Pemerintah saja, akan tetapi masyarakat atau siapapun bisa mengisi logistik di lumbung sosial tersebut.
“Saya berharap agar pembentukan KSB ini bukan di satu atau dua desa saja, tapi disetiap daerah yang memang rawan terhadap bencana,” imbuhnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, proses penyalur bantuan tersebut, Kemensos bekerjasama dengan BNI untuk melakukan transfer rekening ke masing-masing penerima bantuan. Adapun besaran bantuan yang diterima antara Rp. 5 juta sampai Rp 20 juta, sesuai tingkat kerusakan. (Mad/R6/HR-Online)