Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Ikatan Petani Pengendali Hama Terpadu Indonesia (IPPHTI) dan Universitas Padjajaran (Unpad) mendorong kebijakan sinergitas dalam penguatan petani Kabupaten Pangandaran melalui promosi konsep jendela teknologi.
Sekjend IPPHTI yang juga pelaksana program IPPHTI di wilayah Kabupaten Pangandaran, Kustiwa Adinata, mengatakan, bahwa sektor pertanian biasanya hanya dijadikan “retorika belaka” saja. Karena itu, pihaknya bersama Unpad berkomitmen melakukan promosi sebagai implementasi ke petani serta nelayan untuk membuktikan serta memberikan masukan ke Pemda Pangandaran agar kebijakan yang dikeluarkan lebih fokus pada petani secara langsung.
“Dokumen kerjasama dengan kementrian LH dan Sisirup IPB sebagai pusat pengelola iklim ada Undang-undangnya, Perpres, serta Permen terkait RAN API di kabupaten/kota, khususnya Pangandaran sudah tersusun di sini. Peran kami adalah untuk terus mensosialisasikan ke seluruh SKPD bahwa seluruh aspek pembangunan ke depan sebaiknya memperhitungkan dampak perubahan iklimnya,” jelas Kustiwa Adinata kepada HR Online di sela-sela kegiatan temu lapang petani di Aula Desa Ciganjeng, Rabu (21/08/2018).
Dengan adanya dampak terhadap perubahan iklim, lanjut Kustiwa, diharapkan adanya kebijakan sektoral tiap SKPD dengan catatan satu SKPD dengan lainnya tidak saling bertolak belakang. Artinya, semua SKPD saling mendukung dan memperkuat agar petani lebih mampu, paham serta percaya diri dalam meningkatkan kesejahteraannya.
“Kolaborasi kebijakan perlu dibangun serta ditingkatkan lagi untuk mendorong petani dalam mengimplementasikan secara nyata ilmunya di lapangan. ini perlu dukungan dari semua pihak, terutama Pemda dan anggota DPRD-nya sendiri,” tambah Kustiwa Adinata.
Adapun peran DPRD, kata Kustiwa, juga sangat strategis menyangkut kebijakan persetujuan RAN API, termasuk idealnya DPRD juga mempunyai aspirasi untuk mengumpulkan informasi dari masyarakat.
“Ke depan jangan sampai memilih Dewan yang tidak paham di sektor pertanian. Sebab, hampir sebagian besar pemilih di Pangandaran adalah petani dan nelayan,” teganya.
Kustiwa berharap, DPRD bisa tertarik dengan konsep ini yang mana melalui penyebaran informasi positif bisa mendukung perkembangan serta pembangunan pertanian di Pangandaran. (Mad/R6/HR-Online)