Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Warga Kabupaten Pangandaran mengeluhkan keberadaan Puskesmas yang dibangun dengan begitu megah bahkan setaraf hotel bintang 3, namun masih terdapat kurang lengkapnya obat-obatan dan fasilitas Laboratorium pengecekan penyakit pasien.
Menurut salah satu warga yang enggan disebutkan identitasnya, bahwa pelayanan kesehatan berupa peningkatan sarana dan prasarann kesehatan di Pangandaran semakin baik dari sebelumnya, baik dari segi bangunan maupun pelayanan petugas yang kini sudah lebih ramah. Namun, sayangnya fasilitas laboratorium pengecekan penyakit pasien serta kurang lengkapnya obat-obatan sangat berbeda dengan komitmen Dinkes Pangandaran yang mana semua penyakit harus bisa ditangani di Puskesmas sebagai tindakan awal pertolongan medis.
“Untuk obat-obatan di Puskesmas masih kurang. Masa untuk obat turun panas yang diinfus saja tidak disediakan, dan pengecekan lab juga harus menunggu sampai 3 hari. Bangunan saja megah, tapi layanan tindakan medis masih kurang lengkap. Ini harus segera dilengkapi ke depannya supaya tindakan medis awal bisa diketahui,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Yani Achmad Marzuki, mengatakan, bahwa keberadaan 15 Puskesmas yang ada di Pangandaran terus dilakukan peningkatannya dari sisi pelayanan, sisi sarana maupun prasarananya.
“Tahun 2016 kita ada 3 Puskesmas yang sudah terakreditasi soal pelayanan dasar, dan tahun 2017 ada 2 Puskesmas dengan akreditasi Madya dan ada 1 Puskesmas yang terakreditasi utama, yakni Puskesmas Langkaplancar. Banyaknya laporan di masyarakat terkait kurangnya pelayanan di Puskesmas, kami terus membenahinya dengan cara melakukan peningkatan. Akreditasi adalah salah satu bentuk pertanggungjawaban Dinas ke masyarakat,” jelas Yani Achmad kepada Koran HR belum lama ini.
Yani menambahkan, bahwa untuk menjawab setiap laporan dan keluhan masyrakat, akan terukur sesuai dengan tingkatan akreditasi Puskesmas tersebut. Perlu diketahui, kata Yani, pengakuan mutu akreditasi Puskesmas dinilai langsung oleh tim dari Kementrian Kesehatan RI. Sehingga, apabila masih ada laporan masyarakat terkait kurangnya pelayanan, maka harusnya Puskesmas tersebut harus merasa malu atas pengakuan mutu akreditasinya.
“Puskesmas yang belum memiliki akreditasi akan diusulkan nanti di tahun 2019, seperti Puskesmas Selasari, Puskesmas Jadikarya, Puskesmas Sidamulih, dan Puskesmas Sindangwangi,” pungkasnya. (Mad/Koran HR)