Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Kabupaten Pangandaran yang dikenal daerah wisata di ujung Jawa Barat ternyata memiliki banyak potensi, seperti di sektor pertanian seperti tembakau.
Kasid, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Pangandaran, mengatakan, di Kabupaten Pangandaran tanaman tembakau bisa tumbuh subur. Bahkan, hasil panen setiap musimnya bisa mencapai 7 ton tembakau dari lahan seluas 1 hektar.
“Wilayah yang ditanami tembakau di Pangandaran itu ada di Kecamatan Padaherang dan Mangunjaya. Sementara yang ditanami tembakau itu ada 83 hektar,” jelas Kasid kepad HR Online, Senin (20/08/2018).
Kasid menambahkan, para petani yang menanam tembakau terbagi menjadi 6 kelompok yang mana tiap kelompok memiliki anggota mulai dari 30 orang hingga 80 orang. Adapun tiap kelompok, kata Kasid, menggarap lahan sekitar 1.400 meter persegi dengan jumlah benih sebanyak 2.500 biji. Dari tiap-tiap biji, bisa menghasilkan tembakau sekitar 5 ons.
“Jadi petani tembakau sangat bergembira karena menggeluti di bidang ini cukup menjanjikan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasan Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, Ridwan Mulyadi, mengatakan, harga tembakau di pasaran mencapai Rp. 10 ribu perkilonya. Kaitannya dengan kendala yang dihadapi para petani adalah sering berubahnya harga tembakau di pasaran. Sehingga, petani harus berpikir dua kali untuk memiliki pasokan tembakau di saat harga sedang turun.
“Seharunya memang petani memiliki gudang tembakau sendiri untuk penyimpanan hasil panen. Adapun jenis tembakau yang cocok di sini itu jenis varietas jember sili. Kaitannya dengan pemasaran, tembakau asal Pangandaran langsung dijual ke wilayah Cilacap, Jawa Tengah,” katanya. (Ntang/R6/HR-Online)