Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Persikoban Kota Banjar meraih kemenangan 2-1 atas tamunya Persikotas Kota Tasikmalaya, dalam laga terakhir putaran kedua grup B Liga 3 zona Jabar, di Stadion Sport Center Langensari, Sabtu (7/07/2018).
Kendati kemenangan ini hanya mendongkrak posisi tiga di klasemen akhir dan tipis lolos 16 besar, namun manager dan tim pelatih tetap mensyukuri hasil yang diraih dan penampilan timnya.
“Kami senang dan puas atas penampilan yang diperagakan anak-anak, permainannya terus menanjak. Bahkan ini penampilan bisa disebut yang terbaik sejak putaran kedua ini. Dan alhamdulillah menang 2-1 di laga terakhir ini,” kata Manager Persikoban, Hidayat Maulana.
Menurutnya, ini kemenangan penting walau memang untuk menjadi tim tiga terbaik dari 4 tim yang akan diambil melengkapi 16 besar masih harus menunggu di grup lain. Pihak manajemen sadar untuk lolos otomatis 16 besar itu berat, yang diawali tak mampu merebut point saat berhadapan Persitas Kab. Tasikmalaya kala laga pembuka lalu.
“Terus terang saja, persiapan yang minim kurang dari 5 hari menjadi penyebabnya. Tapi semakin kesini, anak-anak menanjak pola permainan dan begitu pun team worknya. Belum lagi skuad berisi 90 persen anak asli Kota Banjar ini, selalu main spartan dan gigih membela daerahnya,” ucapnya.
Terbukti, meski peluang lolos 16 besar yang bisa dikatakan tipis tetapi pemain ingin memperoleh ending membanggakan di laga terakhirnya ini.
“Ya kita tunggu saja hasil di grup dan di tempat lain, semoga tim kita masuk ikut menyertai Persikotas dan Persitas melaju ke 16 besar Liga 3 zona Jabar 2018. Anak-anak biar lah istirahat dulu sembari menunggu, tidak pun tetap jalin kekompakan untuk kompetisi tahun depan,” tuturnya.
Yang jelas ditahun berikutnya, Persikoban Banjar dengan Askot PSSI Banjar harus bisa menelorkan pemain asli Kota Banjar sekelas Jajang Jamuludin yang notebene warga Garut. Bagaimana pun peran pemain Maung Anom itu sangat vital bagi tim kebanggaan masyarakat Kota Banjar dalam mengarungi liga 3 ini.
“Bersyukur di tim kita pun sekarang di putaran dua ini punya pemain talenta tinggi asli Kota Banjar, seperti Joko Waluyo,” ucapnya.
Hidayat menambahkan, Joko mau kembali memperkuat daerahnya, dimana selaku pemain tim UNPAD Bandung, juga merupakan bagian tim Persib U-19. “Bersama Persib U-19, Joko pernah ikut berguru teknik sepakbolanya ke Swedia tahun lalu,” katanya.
Tentunya tak mengecilkan pula peran pemain asli Kota Banjar yang lain yakni Yogi, selaku pemain senior Persikoban yang mampu dengan baik memimpin anak-anak usia dibawahnya.
“Persepakbolaan Kota Banjar mulai bangkit, jadi terus intens pembinaan usia muda yang muaranya untuk Persikoban di tahun-tahun mendatang. Terakhir terimakasih pada bobotoh Persikoban dengans setia beri support dan semangatnya,” pungkas Hidayat.
Pelatih kepala Persikoban Banjar, Sumihardi mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada para pemain asuhannya telah berjuang semaksimal mempertaruhkan harga diri daerahnya.
“Meski peluang lolos 16 besar masih harus menunggu di grup lain, setidaknya tim ini cukup solid. Anak-anak bermain dengan hati, ingin ikut mengharumkan nama baik kota Banjar walau memang belum mampu memberikan prestasi yang membanggakan,” ujarnya.
Sementara itu pemain Persikoban, Yogi, Joko, Jamal, sama-sama menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh warga dan para suporter Kota Banjar, karena belum bisa memberikan kepuasan lebih atau hasil yang membanggakan.
“Tapi kami sudah mengerahkan kemampuan terbaik dengan berjuang semaksimal mungkin. Semoga saja ada kesempatan waktu lain. Untuk saat ini, sambil menunggu semoga saja kami berharap melaju ke 16 besar,” ucap Yogi. (Nanks/R5/HR-Online)